Saatnya Menagih Janji Presiden
Sabtu, 20 September 2008 – 11:22 WIB
JAKARTA - Di saat banyak stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan berita, debat, maupun talk show tentang Pemilu 2009, stasiun TV berlangganan Astro Awani justru mengajak pemirsa kembali melihat Pemilu 2004. Janji politik yang pernah diumbar harus dipertanggungjawabkan. Acara berdurasi 60 menit itu juga akan ditayangkan di lebih dari 20 TV lokal yang tergabung dalam JPMC (Jawa Pos Media Corporation) dan TV lokal lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Jaringan Televisi Lokal Indonesia (ATVLI). Tayangan perdana mulai 22 Oktober pukul 22.00 WIB setiap hari. Dalam 13 episode pertama, akan muncul 12 menteri dan Wapres Jusuf Kalla sebagai narasumbernya. Mereka akan berdebat dengan panelis tamu dari pakar maupun pengamat yang terkait.
"Kita perlu membuat program yang mampu melihat sejauh mana janji yang mereka berikan saat kampanye 2004 terealisasikan," ujar Editor Executif Astro Awani Rizal Mustary di Balai Kartini, Jumat (19/9). Menurut dia, masyarakat perlu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama kurang lebih empat tahun masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla serta apa saja masalah yang dihadapi Kabinet Indonesia Bersatu.
Baca Juga:
Menurut Rizal, hampir semua stasiun televisi memiliki pola yang nyaris sama, yakni memberikan ruang kepada partai-partai untuk menyampaikan visi dan misinya. Dalam momen tersebut, tidak jarang mereka hanya mengampanyekan program dan janji-janjinya. Oleh karena itu, pihaknya ingin menayangkan program baru yang berbeda. "Nama acaranya Mengukur Kinerja Presiden. Kita akan hadirkan sudut pandang baru yang tidak ada di stasiun televisi lain," ungkapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Di saat banyak stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan berita, debat, maupun talk show tentang Pemilu 2009, stasiun TV berlangganan
BERITA TERKAIT
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan EBT