Saatnya SBY Bersihkan Demokrat dan Kabinet
Kasus Suap Sesmenpora Bisa Jadi Momentum Evaluasi
Rabu, 15 Juni 2011 – 21:01 WIB
JAKARTA - Hasil Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan penurunan suara Partai Demokrat (PD) lantaran kasus korupsi yang menyeret M Nazaruddin, hendaknya membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang notabene Ketua Dewan Pembina PD segera bertindak tegas. Hantaman ke PD sejak terungkapnya kasus suap Proyek SEA Games itu sudah semestinya dijadikan momentum bagi SBY untuk bersih-bersih. Lebih lanjut Siti mengatakan, Demokrat sebenarnya bisa belajar dari Golkar dan PDIP. Siti menyebut dua partai yang berdiri sejak Orde Baru itu selalu kesulitan mendongkrak suara pemilih jika dihantam dengan kasus korupsi.
Pengamat kebijakan publik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menyatakan, hasil survei LSI yang menunjukkan merosotnya suara PD menunjukkan bahwa pemberhentian Nazaruddin dari kursi Bendahara Umum PD belum cukup. Menurutnya, untuk menegaskan bahwa SBY benar-benar antikorupsi maka kasus suap Sesmenpora itu juga dijadikan pintu masuk untuk mengevaluasi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Baca Juga:
“Evaluasi kabinet dan kinerja menteri itu harus dilakukan. Seharusnya tidak ada ampun bagi pembantu presiden yang terindikasi terlibat kasus korupsi," kata Siti di Jakarta, Rabu (15/6).
Baca Juga:
JAKARTA - Hasil Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan penurunan suara Partai Demokrat (PD) lantaran kasus korupsi yang menyeret
BERITA TERKAIT
- Hasto Klaim Program Infrastruktur Risma-Gus Hans yang Dibutuhkan Warga Jatim
- Bersama Cagub NTT, Kaesang Doakan Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Bertemu Jokowi, Ridwan Kamil Singgung Anies dan PDIP Kini Bergabung
- Kampanye Akbar Pramono-Rano Karno Akan Dihadiri Anies Baswedan, Seru
- Jokowi Minta Masyarakat Pilih Ridwan Kamil, Supaya Menang 1 Putaran Seperti Prabowo
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono