Saatnya Swa Sembada Sapi
Rabu, 08 Juni 2011 – 19:35 WIB
Pemerintah Australia kemarin memutuskan penghentian sementara pengiriman sapi hidup ke Indonesia. Penyebabnya adalah penyiksaan terhadap sapi sebelum disembelih di sejumlah rumah pemotongan hewan. Selama ini, Australia mengekspor sekitar 500 ribu ekor sapi per tahun untuk Indonesia. Jumlah ini setara 60 persen dari total perdagangan ternak hidup negeri itu. Total nilai perdagangannya mencapai Aus $ 320.
Hatta melanjutkan, keputusan negeri pengekspor sapi itu dapat memicu program swasembada daging di tanah air. Tentunya, Kementerian Pertanian diminta bekerja lebih keras guna mewujudkan program tersebut. ”ini pekerjaan serius bagi Menteri Pertanian,” ujarnya. Meski demikian, Hatta meminta Pemerintah Australia tidak memukul rata persoalan kekejaman terhadap hewan di sejumlah rumah potong hewan. Karena tidak semua rumah potong hewan di Indonesia bertindak kejam seperti itu terhadap sapi.
Baca Juga:
”Rumah potong hewan yang belum memenuhi standar harus segera melakukan perbaikan. Masalah ini mesti jadi bahan instropeksi bagi Indonesia agar ke depan dapat melakukan pekerjaan sesuai standar yang berlaku,” pinta Hatta. Selain itu, perlu dilakukan pembicaraan bilateral dengan Australia untuk memperbaiki hubungan.
JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, penghentian impor sapi hidup dari Australia selama enam bulan membuka peluang
BERITA TERKAIT
- Perkuat Komitmen ESG, ABMM Meluncurkan Buku ABM dan Sepenggal Kisah Pembelajaran
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pemprov Jateng Resmi Menetapkan UMSP & UMSK 2025, Berlaku Mulai 1 Januari
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Ini Sejumlah Kebijakan Pengaturan Mobilitas yang Disiapkan Kemenhub saat Nataru 2024/2025
- Soal Bentrokan di Rempang, Kompolnas Awasi Kerja Polisi