Sabah dan Suku Suluk
Jumat, 08 Maret 2013 – 16:56 WIB

Sabah dan Suku Suluk
Kesan seperti itu terlihat sangat ganjil, seperti perampokan yang dilakukan dari sekelompok antah berantah yang seketika itu terjadi di tepi Laut Sulu: sebuah hamparan luas yang tak terjamah pemerintahan dan dikelilingi oleh tiga negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Filipina.
Baca Juga:
Isapan jempol yang berhembus kemudian datang dari orang-orang yang menduduki Sabah demi mengklaim hak Kesultanan Sulu atas bagian utara pulau Kalimantan. Segala ketidakwajaran yang muncul ini merupakan modus belaka, banyak politisi Kuala Lumpur tak bergeming atas apa yang terjadi di Sulu. Sebaliknya, mereka mengalihkan kembali perhatian utama kepada Pemilu Malaysia yang akan digelar April mendatang. Pemilu kali ini akan melukiskan sejarah berulang dari pemimpin Barisan Nasional, Najib Razak dan pemimpin oposisi Pakatan Rakyat, Anwar Ibrahim.
Namun, para bajak laut yang singgah di Laut Sulu yang umumnya terkenal idealis dapat dengan mudah menjadi bengis, dan bahkan menjadi prahara mematikan jika tidak segera diselesaikan oleh Malaysia.
Sedikit gambaran menyebutkan bahwa Sabah bisa menjadi kunci medan pertempuran pemilu mendatang. Jumlah penduduk Sabah yang didominasi non-muslim ini sulit dikendalikan dengan cara ala pemerintahan, hal ini kemudian memancing kemarahan Dr. Mahathir.