Sabah dan Suku Suluk
Jumat, 08 Maret 2013 – 16:56 WIB

Sabah dan Suku Suluk
Ketika jabatan perdana menteri masih di tangan Dr Mahathir, penduduk Sabah mengalami penghinaan oleh bangsanya sendiri. Mereka melihat bahwa keseimbangan demografis tanah mereka benar-benar diubah melalui migrasi besar-besaran. Muslim dari negara tetangga Filipina dan Indonesia diberi kartu identitas dan kebangsaaan dalam program yang dijuluki Proyek IC. Tak pelak, hal ini yang mengakibatkan Sabah kembali ke pelukan Barisan Nasional.
Saat ini, Najib berupaya untuk memperbaiki keluhan yang muncul bertubi-tubi. Najib meluncurkan Komisi Penyelidikan untuk menyelidiki tuntas masalah imigran ilegal di Sabah. Namun sayangnya, usahanya yang berani (dan masih terus berlanjut hingga kini) telah gagal untuk menyembuhkan pengkhianatan dan luka yang mendalam penduduk Sabah.
Dengan kondisi politik dalam negeri yang memanas dan dua kubu kuat saling berebut koalisi dalam memenangkan suara, orang-orang Suluk hanya akan menjadi pengalihan sebelum mereka mulai berperilaku lebih ganas. Tindakan yang melebihi dari penyerangan kepada masyarakat sekitar, penyergapan polisi setempat, hingga pembunuhan.
Semua tahu bahwa penduduk Malaysia sedang dilanda ketakutan yang mencekam atas apa yang terjadi di pantai mereka. Tindakan dilakukan dengan mengosongkan sebagian pantai timur Sabah karena terdengar rumor nyaring bahwa prajurit Suluk semakin haus darah.