Sabah dan Suku Suluk
Jumat, 08 Maret 2013 – 16:56 WIB

Sabah dan Suku Suluk
Tidak mengejutkan, jika kemudian pihak berwenang Malaysia dipaksa bertindak. Mereka mengirim tim bersenjata lengkap dengan jet dan artileri untuk turun. Namun banyak dari pejuang telah membubarkan diri – tipu muslihat klasik khas gerilyawan di seluruh dunia.
Langkah selanjutnya yang dilakukan militer Malaysia adalah melaksanakan upaya yang terlambat yaitu mengamankan pengikut Sultan Sulu. Penduduk Sabah berusaha keras memahami apa yang terjadi di daerah mereka?
Apakah ini bagian dari permainan yang lebih besar? Sebuah pengaruh bagi pemimpin Suluk Filipina untuk memperoleh kesepakatan dari Manila dengan memanfaatkan (jaminan) keamanan Sabah sebagai alat tawar? Apakah banyaknya naturalisasi suku Suluk merupakan fifth column (musuh dalam selimut), golongan penyusup yang menunggu waktu yang tepat untuk memberontak?
Saya meluangkan waktu sebentar untuk memikirkan penduduk Sabah: tampaknya tiba-tiba dunia mereka telah berubah dari yang semula tenang menjadi beriak, mereka terlewat untuk melihat gejolak geo-politik masa depan, dan trik seorang sandera menjadi umpan untuk pasukan yang jauh lebih besar. Saya katakan, Laut Sulu tidak akan setenang seperti terlihat di permukaannya. [***]
PADA 9 Februari kemarin, saat Malaysia ditelan serbuan paket angpau, jeruk mandarin dan kembang api perayaan Tahun Baru China, beberapa pasukan bersenjata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi