Sabah, Negara Bagian Terjauh dari Kuala Lumpur yang Pariwisatanya terus Menggeliat
Jual Kunang-kunang dengan Suguhan Ketela
Kamis, 30 Juni 2011 – 14:01 WIB

SEDERHANA: Melihat monyet dengan kapal kayu, disuguhi ketela dan pisang goreng. Foto : Erwan Widyarto/Jawa Pos
“Di Sabah ada dua hal yang mesti dinikmati, yaitu sea and food (laut dan makanannya). Atau dalam guyonan kami, Sabah itu identik dengan seafood,” kata Rooslan saat menerima rombongan agen perjalanan dan media dalam acara Make It Malaysia, 17 Juni lalu.
Terbukti, di pusat kota, ada pasar khusus ikan dan hasil laut. Pasar ini banyak dihuni oleh pedagang asal Filipina, maka disebut juga dengan Filipino Market. Restoran-restoran juga banyak menyajikan menu seafood. Termasuk, menu makan yang disajikan di Pulau Manukan.
Menikmati keaslian alam menjadi tawaran wisata yang dikembangkan oleh para agen perjalanan wisata. Mereka mengemas perjalanan menyusuri sungai di sore hari untuk “menemui” monyet Belanda atau proboscis Monkey, juga kera ekor panjang. Dan ketika malam menjelanng, menonton kunang-kunang pun menjadi atraksi wisata.
Para turis diajak naik perahu, menyusuri Sungai Klias. Sungai ini berjarak 2 jam perjalanan dari Kota Kinabalu. Di atas perahu itulah, para wisatawan disuguhi pisang goreng dan ketela goreng hangat sebagai snack selamat datang.
Negara bagian Sabah di Malaysia menjadi negara bagian yang terletak paling jauh dari pusat pemerintahan. Namun dengan kondisi itu bukan lantas Sabah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu