Sabai, Terkenang Sang Dewi

Sabai, Terkenang Sang Dewi
Sabai, Terkenang Sang Dewi
Di Sweetheart, Sabai mencurahkan seluruh emosi demi mendalami peran seorang gadis yang jahat. Dia melakukan eksplorasi secara mendalam agar bisa menyatu dengan karakter tersebut. Rasanya memang tidak mudah selalu bertemperamen tinggi di banyak scene. "Capek banget karena marah-marah melulu," ungkapnya.  

Sabai merasa mendapat banyak tantangan menarik di bidang akting. Di lain sisi, dia tidak ingin menyia-nyiakan ilmu desain grafis yang didapatkannya di bangku kuliah. Pada dasarnya, dia menyukai dua bidang tersebut. Hanya, dia harus mengakui bahwa hatinya lebih condong ke bidang hiburan.

Menjadi seorang desainer grafis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan ekstra. Bidang itu berkaitan erat dengan pelayanan kepada klien dan menuntut daya kreativitas tinggi. Peluang stresnya pun lebih tinggi. Dia belum siap menjalani hal tersebut.

Itu berbeda dengan akting. Meski menuntut kreativitas, tuntutan akting tidak seketat desain grafis. "Meski akting berminggu-minggu, aku masih bisa santai. Desainer grafis setiap waktu bisa high tension," jelas Sabai. Dia kini tinggal menunggu waktu yang tepat untuk memanfaatkan ilmunya. (ign/c12/ayi)

SABAI merasa beruntung. Membintangi lima film, dia mendapatkan lima peran yang berbeda. Saat membintangi Sang Dewi, dia mendapat peran PSK. Di film


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News