Sabam Sirait: Jaga TPS Agar Suara tak Dirampok
jpnn.com - JAKARTA -- Politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait menyampaikan partisipasinya mendukung kerja pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Berkumpul dengan para aktivis dari seluruh wilayah Jakarta, di kediamannya, Jalan Depsos, Jakarta Selatan, Rabu (2/7), Sabam juga menyerahkan ribuan kaos, pin, dan stiker kepada para kader PDI-P yang bekerja demi memenangkan pasangan itu.
Sabam yang sudah menginjak usia 80 tahun itu bercerita, dirinya adalah satu-satunya dari 10 pendiri Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang masih hidup hingga saat ini.
"Saya tetap bersemangat bekerja. Demi partai dan demi Indonesia. Kenapa demi Indonesia? Karena kalau kita bekerja untuk partai, itu sama saja kita bekerja demi Indonesia," kata Sabam, Kamis (3/7).
Dia juga mengakui bahwa kinerja kader-kader PDIP untuk memenangkan Jokowi-JK sudah sangat terlihat nyata. Namun, Sabam mengimbau bahwa menghadapi pemilihan presiden yang tinggal menghitung hari, kinerja perlu terus ditingkatkan lagi. "Bekerjalah dengan tulus, dan sungguh-sungguh. Jangan pura-pura bekerja," pesan ayah dari politisi PDIP Maruarar Sirait ini.
Yang penting, Sabam menegaskan adalah menjaga Tempat Pemungutan Suara. "Supaya suara kita tak dirampok," tegasnya.
Dia menegaskan, sejak di Solo sudah bekerja bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memenangkan Jokowi.
"Saya ini sudah bekerja memenangkan Jokowi sejak dia masih di Solo. Waktu itu dia mau mencalonkan diri untuk periode kedua. Saya berkampanye bersama Ibu Megawati," ujar Sabam.
JAKARTA -- Politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait menyampaikan partisipasinya mendukung kerja pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Berkumpul
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa Menuju Bali
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam