Sabar Ya, Pak Wiranto Bilang Pemekaran Papua Belum Tentu Disetujui

Sabar Ya, Pak Wiranto Bilang Pemekaran Papua Belum Tentu Disetujui
Menkopolhukam Wiranto mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh dari Papua dan Papua Barat di Istana, Selasa (10/9). Foto: M Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, permintaan pemekaran wilayah dari tokoh Papua dan Papua Barat masih bersifat masukan. Meskipun ada sebagian dijawab langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Demikian disampaikan Wiranto, usai mendampingi Presiden Jokowi menerima 61 tokoh asal Papua dan Papua Barat, di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (10/9).

"Ya tunggu saja, kan baru diajuin ke presiden. Presiden tentu ada kebijakan-kebijakan beliau untuk merespons itu. Jangan tanya sekarang. Itu semua kan baru masukan. Presiden menampung masukan itu, beberapa memang langsung beliau jawab," kata Wiranto.

Sesuai penjelasan Jokowi, lanjut mantan Panglima ABRI ini, dijelaskan bahwa nantinya usulan itu akan dipertimbangkan oleh pemerintah. Namun dari lima wilayah adat yang diminta dimekarkan menjadi lima provinsi, tidak semua dikabulkan presiden.

"Soal pemekaran beliau (Jokowi) mengatakan nanti akan ada satu pertimbangan-pertimbangan apakah dua apakah tiga, kan begitu. Kita lihat saja nanti," tandasnya.

Sebelumnya dalam pertemuan dengan tokoh asal Papua dan Papua Barat, Presiden Jokowi mengatakan setuju dengan pemekaran wilayah provinsi di Bumi Cenderawasih. Namun tidak bisa lima sekaligus.

"Saya iya (setuju), tetapi mungkin tidak lima dulu. Mungkin kalau enggak dua, tiga. Ini kan perlu ada kajian. Karena undang-undangnya mendukung ke sana (pemekaran). Dan saya memang ingin usulan itu datang dari bawah," kata Jokowi. (fat/jpnn)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, permintaan pemekaran wilayah dari tokoh Papua dan Papua Barat masih bersifat masukan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News