Sabar..Tunggu 350 Tahun Lagi
![Sabar..Tunggu 350 Tahun Lagi](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20160309_112354/112354_354522_gmt_ricardo.jpg)
jpnn.com - MOMEN gerhana matahari dengan intensitas 93 persen di Kota Pontianak tak bisa dinikmati karena faktor cuaca. Mendung yang menyelimuti Kota Pontianak sejak Rabu (9/3) pagi, mengakibatkan peristiwa langka itu tak bisa dilihat.
Momen langka di Kota Pontianak serta beberapa kabupaten di Kalimantan Barat itu akan kembali ratusan tahun mendatang.
"Kalau untuk lintasan seperti sekarang ini yang mencakup Pontianak, Ketapang dan lain-lainnya itu dibutuhkan 350 tahun lagi," kata Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Pontianak Muzirwan, Rabu (9/3) pagi.
Namun, kata dia, kalau untuk gerhana sebagian diprediksi bisa berpuluh-puluh tahun lagi. Pantauan di lokasi, masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya sudah memadati kantor LPAA Lapan Pontianak di Kecamatan Pontianak Timur sejak pagi. Masyarakat sangat antusias. Bahkan, sejumlah acara sudah dipersiapkan.
Kacamata hingga teropong pun sudah dipersiapkan agar masyarakat bisa menyaksikan fenomena alam tersebut. Hanya saja, ketika estimasi gerhana mulai masuk pukul 6.23, matahari dan bulan tak kelihatan. Awan tebal menutupinya. Yang ada, cuaca pun mendung. Bahkan, hingga estimasi puncak gerhana 93 persen pada pukul 7.26, juga masih tak terlihat karena tertutup awan.
Barulah sekitar pukul 7.50 atau jelang kontak terakhir, matahari dan bulan baru kelihatan. "Setelah keluar hanya terlihat 70 hingga 80 persen. Itu saat mataharinya mau keluar," ujar Muzirwan.
Namun, Muzirwan mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat yang berbondong-bondong menyaksikan momen langka ini. Bahkan, LPAA Lapan juga sudah menyiapkan peralatan khusus untuk masyarakat mengamati fenomena gerhana itu. "Namun, mataharinya tertutup karena cuaca mendung. Kita tidak bisa salahkan siapa-siapa," ujarnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ikatan Notaris Indonesia Bakal Gelar UKEN 2025 yang Akan Diikuti Ribuan ALB
- Mochamad Nur Arifin Gantikan Sutan Riska Tuanku Kerajaan jadi Pjs Ketum Apkasi
- Festival Imlek Asian, GP Ansor Luncurkan Chinese Learning Center & Positif Game Ecosystem
- Terpental dari Motor Akibat Jalan Berlubang, Remaja 16 Tahun di Semarang Meninggal
- Waka MPR Dorong Keterlibatan Aktif Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Cagar Budaya
- PT SKB Menang Lagi, Haris Azhar Desak Praktik Tambang Ilegal di Muba Ini Dihentikan