Sabu-Sabu dalam Kemasan Wafer Bersumber dari Rutan

Sabu-Sabu dalam Kemasan Wafer Bersumber dari Rutan
Ilustrasi. Foto: dok. Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Polisi masih terus menyidik jaringan sabu-sabu di dalam kemasan wafer terus dikebut kepolisian. Berdasar hasil pengembangan tiga orang yang sudah ditangkap, polisi mendapat informasi bahwa bisnis haram itu dikendalikan napi yang kini mendekam di Rutan Medaeng. Tidak ingin berlama-lama, polisi sudah mengirim surat kepada Kemenkum HAM. Mereka berharap cepat mendapat respons.

''Kami tinggal tunggu jawaban. Kalau sudah, kami bergerak,'' ucap Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Donny Adityawarman.

Satu nama bandar kelas kakap sudah dikantongi polisi. Sayang, korps berseragam cokelat masih enggan menyebutkan identitasnya. Polisi akan tetap bergerak, tetapi tidak ingin membuat gaduh. Donny menambahkan, pihaknya akan tetap menuruti prosedur yang ada. Pihaknya juga tidak akan sembarangan masuk ke dalam Medaeng.

''Ya kami pasti akan minta izin dulu toh. Nggak ujug-ujug langsung menggeledah,'' tambah polisi asli Surabaya itu.

Selama ini, praktik peredaran sabu-sabu dalam wafer itu berjalan begitu rapi. Sekitar empat bulan polisi menyelidiki jaringan tersebut.

Awalnya polisi juga terkecoh dengan pengepakan serbuk haram itu. Namun, di tengah-tengah penyelidikan, polisi mendapat bukti bahwa sabu-sabu dibungkus jajanan anak.

Dibungkus plastik wafer merupakan modus baru yang didapat polisi di Surabaya. Sebelum ini, memang ada modus yang hampir mirip.

Tahun lalu, Polsek Dukuh Pakis menangkap jaringan pengedar sabu-sabu yang disimpan di dalam biskuit. Ketika itu, kurirnya menitipkan SS ke beberapa warung.

Polisi memastikan pangsa pasar serbuk berwarna putih bening itu tetap orang dewasa. Para pelaku tersebut tidak menyasar anak-anak. Kemasan cokelat berisi sabu-sabu itu tidak sampai dijual ke toko-toko.

''Tapi, orang tua harus tetap mewaspadai. Saat ini memang belum ada informasi yang mengarah ke sana (dijual ke anak-anak, Red),'' papar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1997 tersebut.

Sementara itu, pihak Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng) mengaku terbuka terhadap langkah penyidik kepolisian untuk mengusut perkara tersebut. Aris Sakuriyadi, Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Medaeng mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menghalang-halangi penyidik untuk memeriksa tahanan atau napi di rutan.

"Sepanjang ada surat atau izin dari kanwil, akan kami bantu," katanya.

Selama ini, lanjut Aris, pihaknya welcome terhadap pihak lain. Bersinergi dengan aparat penegak hukum seperti kepolisian. Demi tegaknya hukum. (did/rid/may/c17/git/flo/jpnn)


SURABAYA – Polisi masih terus menyidik jaringan sabu-sabu di dalam kemasan wafer terus dikebut kepolisian. Berdasar hasil pengembangan tiga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News