Sacramento; Ketika Sebuah Kota Terancam Kehilangan Tim NBA (2-Habis)
Pasang Billboard Jangan Pindah, Bangun Gerakan Penuhi Gedung
Senin, 28 Februari 2011 – 08:08 WIB
Pemilik tim, pemerintah kota, penduduk setempat. Tiga faktor itu yang berperan "menghidupi" sebuah klub NBA. Di Sacramento, ketiganya tak pernah kompak soal gedung baru, berbuntut terancam pindahnya Kings ke kota lain. Berikut catatan lanjutan AZRUL ANANDA.
==========================
==========================
DI Indonesia, gedung olahraga yang memadai itu sama langkanya dengan jalan tol. Andai ada, kondisinya mungkin sudah terlalu tua atau tidak realistis untuk digunakan (terlalu besar, terlalu jauh, terlalu mahal, dan lain-lain).
Di Amerika, gedung olahraga bisa tumbuh bangun bak tanaman di taman rumah. Sudah umur 20 tahun? Waktunya diruntuhkan, bikin yang baru. Meski demikian, prosesnya tidaklah semudah yang kita bayangkan.
Masalah di Sacramento, ibu kota negara bagian California, menunjukkan itu. Apalagi di saat ekonomi sedang kurang enak seperti sekarang ini.
Pemilik tim, pemerintah kota, penduduk setempat. Tiga faktor itu yang berperan "menghidupi" sebuah klub NBA. Di Sacramento, ketiganya tak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408