Sacramento; Ketika Sebuah Kota Terancam Kehilangan Tim NBA (2-Habis)
Pasang Billboard Jangan Pindah, Bangun Gerakan Penuhi Gedung
Senin, 28 Februari 2011 – 08:08 WIB
Ruang ganti pemain (locker) termasuk yang terbaik. Meski mungkin ruang ganti untuk tim lawan termasuk yang terburuk. Masalah ini mudah diatasi dengan renovasi. Begitu pula berbagai fasilitas lain, bisa diatasi dengan renovasi. Yang tidak bisa direnovasi, rupanya, adalah jumlah suite (ruang nonton VIP) untuk pembeli corporate. Di Arco hanya ada sekitar 30-an, sementara arena NBA lain bisa punya sampai 100 suite.
Arco juga menghasilkan cukup banyak penghasilan untuk kota dan masyarakatnya. Menurut Wali Kota Kevin Johnson (mantan All-Star NBA di era 1990-an), gedung ini setahunnya menghasilkan pemasukan pajak senilai USD 1 juta. Selain itu, juga menyediakan lapangan kerja untuk sekitar 1.000 orang, baik full time maupun part time.
Belum lagi sejarahnya. Arco merupakan tempat paling disegani di awal 2000-an. "Ada banyak sejarah di sini, khususnya di hari-hari indah bersama Chris Webber, Vlade Divac, Mike Bibby, dan lain-lain," kata Jason Thompson, salah satu bintang muda Kings, lewat salah satu blog pendukung tim.
Hingga hari ini, para petinggi Kings tidak banyak bicara. Pindah atau tidak, banyak yang bilang masih fifty-fifty. Dalam beberapa hari terakhir, gerakan-gerakan khusus telah dilakukan berbagai kelompok masyarakat untuk meminta Kings bertahan di Sacramento.
Pemilik tim, pemerintah kota, penduduk setempat. Tiga faktor itu yang berperan "menghidupi" sebuah klub NBA. Di Sacramento, ketiganya tak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408