Sadar Jadi Target, Tak Khawatir Di-Munir-kan

Sadar Jadi Target, Tak Khawatir Di-Munir-kan
Hishamuddin Rais (kiri) bersama wartawan Jawa Pos, Dyan Wahydi. FOTO: JAWA POS/JPNN
 

Menggunakan media sosial, ajakan turun ke jalan itu cepat menyebar dan mendapat respons dari khalayak ramai. Terutama massa yang kecewa terhadap hasil pemungutan suara.

 

"Saya hanya ingin mendorong adanya perubahan. Jika perubahan terjadi, maka demokrasi akan tumbuh jadi lebih baik, masyarakat akhirnya akan semakin baik," kata laki-laki kelahiran Kuala Pilah, Negeri Sembilan, 3 Februari 1951, tersebut.

 

Di kalangan aktivis Malaysia, Isham cukup disegani. Dia kerap menjadi rujukan para aktivis gerakan yang dimotori anak-anak muda di negara itu. Dia pun dengan senang hati melayani diskusi para aktivis tersebut. Misalnya, ketika Isham menjamu Jawa Pos di kafe di pinggiran Kuala Lumpur sesaat setelah rapat akbar. Saat itu sejumlah anak muda menemuinya.

 

Kala itu sudah dini hari, jarum jam menunjuk pukul 02.00 (9/5). Tapi, suasana justru tambah ramai ketika yang berkumpul makin banyak. Satu per satu aktivis pun lalu membeberkan rencana-rencana aksi mereka. Di antaranya, agenda gerakan mahasiswa yang akan menggelar demo besar-besaran di Kantor Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR, KPU Malaysia) pada Jumat hari ini (10/5). Isham lalu memberikan masukan-masukan. "Saya ini termasuk yang masih sangat percaya bahwa hanya anak muda sahaja yang dapat mengubah dunia, kerana dunia akhirnya kepunyaan anak-anak muda," tegasnya. 

GERAKAN kelompok arus bawah yang terus bergulir mengiringi hasil pemilihan raya Malaysia tidak muncul dengan sendirinya. Ada sejumlah tokoh yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News