Sadar Jadi Target, Tak Khawatir Di-Munir-kan
Sabtu, 11 Mei 2013 – 13:05 WIB

Hishamuddin Rais (kiri) bersama wartawan Jawa Pos, Dyan Wahydi. FOTO: JAWA POS/JPNN
Tidak hanya terus diawasi, sejumlah teror juga tak jarang dihadapinya. Namun, Isham enggan mengungkap lebih lanjut. "Sudahlah, ini memang sudah risiko," tuturnya menolak menceritakan.
Ketika disinggung soal nasib yang menimpa aktivis Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), Munir, yang dibunuh saat terbang ke Belanda, Isham terdiam sejenak. "Ada juga terpikir. Tapi, saya minum kopi di sini sama kamu juga tidak apa-apa kan" Kan, saya minum kopinya tidak di pesawat terbang," ucapnya kembali terbahak.
Meski berjalan selaras dengan gerakan oposisi, Isham tetap tidak bersedia masuk partai politik. Menurut dia, langkah strategis bergandengan dengan kekuatan parpol hanya pilihan logis yang bisa dilakukan saat ini.
Kondisi kalangan aktivis di Malaysia seperti yang dijalani Isham agak berbeda dengan di Indonesia. Kekuatan aktivis di Malaysia menjaga jarak dengan parpol. "Mungkin sekarang ini yang terakhir. Selepas ini semua selesai, mungkin saya mau berhenti, mau nulis buku saja," tandas adik kelas Anwar Ibrahim itu. (*/c10/ari)
GERAKAN kelompok arus bawah yang terus bergulir mengiringi hasil pemilihan raya Malaysia tidak muncul dengan sendirinya. Ada sejumlah tokoh yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu