Sadar Setelah 12 Tahun Koma
Kamis, 15 November 2012 – 09:23 WIB
Perangkat pemindai itu mengukur aktivitas otak secara real-time dengan memantau aliran oksigen dalam darah ke otak. Profesor Adrian Owen memanfaatkan pemindaian fMRI untuk mendeteksi perubahan pada aliran darah dalam otak pasien.
"Scott (Routley) sudah mampu menunjukkan bahwa dia punya kesadaran dan kemampuan untuk berpikir. Kami telah memantau dia dengan alat scan beberapa kali. Pola aktifitas otaknya menunjukkan bahwa dia memilih untuk menjawab pertanyaan kami. Kami yakin dia tahu siapa dan dimana dirinya," papar Owen, ahli saraf yang memimpin tim dokter pada Brain and Mind Institute, University of Western Ontario, London, Kanada.
Menurut Owen, Routley bukan mengalami koma atau tak sadar dalam arti sebenarnya. Tetapi, temuan itu adalah momen luar biasa. "Bertanya sesuatu hal penting kepada pasien menjadi tujuan utama kami selama bertahun-tahun. Ke depan, kami bisa bertanya apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Bisa jadi hal-hal sederhana, seperti hiburan yang perlu kita sediakan atau kapan mereka perlu mandi dan makan," jelasnya.
Orang tua Scott Routley selama ini meyakini bahwa putra mereka sadar dan dapat diajak komunikasi dengan mengangkat ibu jarinya atau menggerakkan bola matanya. Tetapi, keyakinan mereka tidak pernah diterima oleh para staf medis.
LONDON--Sebuah keajaiban medis dialami seorang pria yang berada dalam kondisi tak sadarkan diri atau koma selama satu dekade lebih. Scott Routley,
BERITA TERKAIT
- Claudia Didi Berbagi Cara Visual Storytelling Pakai AI di Galaxy Z Flip6
- Slavina Indonesia Rayakan Ultah ke-1, Buktikan Diri sebagai Brand Lokal Favorit
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Solusi Inovatif untuk Terapi Kanker Hadir di Indonesia
- Jaga Kesehatan Mata dengan Rutin Mengonsumsi 4 Makanan Ini
- 8 Khasiat Nangka, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini