Sadaring Satupena 6: Kebiasaan Lokal Jadi Tantangan Pegiat Literasi

“Ini kan cita-cita bersama suami. Berharap Ma'hat Aly memberi pendidikan murah, sehingga mereka lebih terpapar literasi,” tutur Iffah.
Investasi Literasi
Pegiat literasi dan kurator buku anak Debby Loekito Goeyardi mengatakan literasi dini yang dia kelola melalui Yayasan Kanaditya Denpasar, diharapkan mejadi investasi literasi bagi generasi penerus bangsa.
“Literasi itu kan bisa dimulai dari dalam kandungan lewat para ibu kemudian berlanjut kepada anak-anak sampai usia 18 tahun,” kata Debby.
Debby dan kawan-kawan bersitekun menggalang literasi bagi anak-anak buruh suwun (buruh sunggi belanjaan) di pasar-pasar di kota Denpasar.
“Umumnya anak-anak ini juga bekerja dengan ibunya dan mereka sebagian besar tidak bisa baca dan tulis,” katanya.
Selain mengajar membaca dan menulis, memasok buku-buku bacaan, Debby juga menggelar aneka perlombaan sebagai keluaran dari gerakan literasi yang dia gemakan.
Belakangan yayasan bahkan juga menangani advokasi bagi para ibu dan anak korban KDRT.
Kebiasaan-kebiasaan lokal yang telah berakar pada masyarakat menjadi tantangan yang tak mudah diretas oleh para pegiat literasi.
- Presiden Prabowo Dorong Warga Negara Punya Rekening Bank & Perkuat Literasi Keuangan
- Kemenag Gelar Ngabuburead Kepustakaan Islam, Dorong Peningkatan Literasi Generasi Z
- Waka MPR: Kemampuan Literasi Generasi Muda Harus Ditingkatkan
- Festival Literasi SMP Yapis, Langkah Nyata Tingkatkan Minat Baca Anak
- Waka MPR Dorong Terus Keterlibatan Masyarakat dalam Meningkatkan Budaya Literasi
- UP dan Kemendikdasmen Berkolaborasi, Perkuat Literasi Bahasa Indonesia