Pembunuhan Sekeluarga di Deliserdang
Sadis, Para Korban Diikat Lalu Dibuang Hidup-hidup ke Sungai
Terakhir, diketahui tersangka AH yang ditembak mati kabarnya juga pernah melakukan perampokan dan pembunuhan di Asahan pada 2005. Namun, saat itu dia tidak berhasil ditangkap aparat kepolisian.
Sementara itu, tersangka R yang turut dihadirkan dalam konferensi pers tersebut mengaku menyesal telah ikut membantu AH melakukan pembunuhan berencana itu. Ia mengatakan, mereka merencanakan pembunuhan sadis itu dua hari sebelum aksi pembunuhan tersebut. Dia mengatakan, saat hendak dibuang, Suniati dan Solihin belum tewas.
“Seingat saya, yang sudah tewas waktu itu Muhajir, istri dan anaknya belum ketika kami buang mereka di sungai,” ujarnya.
Lebih jauh, R yang tampak kesakitan dengan luka tembak di kaki kirinya mengaku menyesal telah ikut dalam aksi itu. Sembari menangis, dia meminta maaf kepada keluarga korban. “Kepada semuanya, masyarakat dan keluarga korban saya meminta maaf,” ungkapnya.
Menurutnya, keikutsertaan dirinya dalam pembunuhan itu karena AH merupakan teman sekampungnya ditambah lagi dia orang yang ditakuti. “Apalagi kami sering diejek sama istrinya itu, gajah we teko, artinya gajah datang. Saya balas ejek mereka tuyul,” ceritanya.
Polisi pun mengamankan satu unit mobil, sepedamotor, pistol rakitan yang digunakan untuk membunuh dan membuang korban. Sementara para tersangka dikenakan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup. (dvs)
Sebuah fakta mengejutkan terungkap dari kasus pembunuhan sekeluarga di Deliserdang, Sumatera Utara.
Redaktur & Reporter : Budi
- Janda Minta Tanggung Jawab Gegara Dihamili, Nasibnya Berujung Tragis
- Ini Penyebab Pria Hidung Belang di Meranti Gorok Teman Kencan dari MiChat
- Ibu Kandung Tega Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Sadis
- Motif Pembunuhan Ketika Pesta Miras di Sukabumi Terungkap, Ternyata
- Polrestabes Bandung Ungkap Motif Pria yang Bantai Istrinya Secara Sadis, Ternyata
- Pelarian Suami yang Bantai Istri Berakhir, Ditangkap Warga di Pantai Cibangkong