Sadis Ya… Dua Luka Tusukan Inilah yang Hilangkan Nyawa Siswi Cantik Itu
jpnn.com - BATAM - Polres Barelang akhirnya membeberkan bahwa siswi SMA Negeri 1 Batam, Dian Milenia Trisna Afiefa yang ditemukan tewas tanpa busana di hutan dekat Dam Seiladi, Minggu (27/9) pagi dibunuh secara keji oleh pelaku.
Polisi mengatakan remaja berusia 16 tahun itu belum tewas saat mendapat luka tusukan di leher. Namun gadis yang akrab disana Nia itu baru meregang nyawa setelah mendapat luka tusukan di punggung tembus hingga dada.
Dua luka parah inilah yang menyebabkan Nia meninggal dunia. Kapolresta Barelang Kombes Asep Sarifuddin juga membenarkan Nia tewas akibat tusukan benda tajam di leher dan di punggung tembus ke dada.
“Benar, tapi kami belum bisa pastikan senjata jenis apa yang dipakai pelaku, yang jelas senjata tajam,” ujar Asep, Senin (28/9) siang seperti dikutip dari Batam Pos (JPNN Group), Senin (28/9).
Asep menegaskan, anggotanya kini berjuang keras untuk menangkap pelaku pembunuhan. Segala daya dan upaya dikerahkan untuk menangkap pelaku.
Ia berharap keluarga korban bersabar dan mempercayakan kasus ini kepada polisi. Juga meminta doa agar polisi bisa secepatnya menangkap pelaku agar bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.
Ayah Nia, Bobvages, saat ditemui di rumahnya di Villa Mukakuning siang tadi menyerahkan sepenuhnya kasus pembunuhan anaknya ini kepada kepolisian. Ia juga berharap pelaku pembunuh anaknya segera ditangkap.
“Biar anak saya tenang di sana,” ujarnya. (she/cr13/ray)
BATAM - Polres Barelang akhirnya membeberkan bahwa siswi SMA Negeri 1 Batam, Dian Milenia Trisna Afiefa yang ditemukan tewas tanpa busana di hutan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anggota Polda NTT Pelaku Penggelapan Rp 400 Juta Akan Ditindak Tegas
- Janin Usia 4 Bulan Dibuang di Pembuangan Tinja, Pelaku Diburu Polisi
- Beringas, Geng Motor Berbuat Onar di Perbatasan Sukabumi dengan Bogor
- 6 Remaja yang Tawuran di Medan Positif Narkoba, Duh
- Polisi Tetapkan 7 Tersangka Pengeroyokan yang Menewaskan Remaja di Semarang
- 2 Oknum Polisi di Semarang Berulah, Memeras Warga Rp 2 Juta