Sagging Baru

Oleh: Dahlan Iskan

Sagging Baru
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

rid kc
Tulisan luar biasa. Sejarah joglo Tegalsari dan asal muasal munculnya istilah mondok. Ternyata itu diawali dari Pakubuwono II yang mengirimkan putra putrinya untuk belajar agama dan ilmu kanuragan ke kyai Kasan Besari. Menurut sejarah istilah pondok pesantren dan mondok ini berawal dari Sunan Ampel yang diberi tanah perdikan oleh Raja Brawijaya V di Ampeldenta. Sunan Ampel akhirnya mendirikan surau/asrama untuk tempat tinggal para santri yang mengaji di situ. Dari sinilah muncul istilah pondok pesantren. Kalau merunut sejarahnya Sunan Ampel lebih tua daripada Kyai Kasan Besari. Sunan Ampel hidup ketika raja Brawijaya V masih hidup sekitar tahun 1200-an sementara Kyai Kasan Besari hidup semasa tahun 1700-an. Jadi istilah mondok dan pondok pesantren muncul sejak Sunan Ampel bukan sejak Pakubuwono II memondokkan anaknya ke Tegalsari.

Mbah Mars
Di depan halaman masjid-masjid tua juga ditanam pohon sawo kecik. Contohnya masjid Keraton Yogyakarta yg berada di barat Alun-alun. Juga masjid yang ada di Kotagede Yogya. Konon, itu bermula dari kebiasaan imam masjid yang selalu menata, merapatkan dan meluruskan barisan jamaah sholat (shof) sebelum sholat berjamaah dimulai. Imam akan memberi komando, "Sawwu...sawwu...sawwu shufuufakum fis sholaat..." (Luruskan...luruskan...luruskan barisanmu di dalam sholat) Saking seringnya kata sawwu disebut, maka Takmir masjid kemudian berinisiatif menanam pohon sawo kecik. Jadi, pohon sawo kecik di sini digunakan sebagai penanda atau simbul ritual. Sekaligus simbol kekokohan barisan alias jamaah umat.

www.rahmahuda.com
Ini tulisan terbaik yang saya baca di tahun 2022. Narasinya mengalir. Kaya pengetahuan. Melahirkan kekaguman. Sedikit menambahkan, pak. Kata simbah saya di Bantul, Yogyakarta, Sawo merupakan istilah dari singkatan Sami'na Wa Atho'na. Simbah saya juga punya Joglo turun temurun yang saat ini dijadikan "cagar budaya" sebagai cikal bakal Kabupaten Bantul. Disini juga ada pohon sawonya. Mungkin dulu maksudnya, "Sami'na Wa Atho'na, nderek Pangeran Diponegoro." Terima kasih.

Ahmad Zuhri
mmg kadang susah memahami bahasa tulisan, kadang perlu membacanya lebih dari sekali baru bisa paham maksudnya.. Kl yg saya tangkap, itu maksudnya karena padatnya jadwal Abah, jadi Abah blm bisa pastikan kira2 bisa ke sana ga.. setelah fix bisa baru wa, jadi tidak asal janji aja karena blm tentu bisa menepati, etika nya kl mau ketemu sama2 orang sibuk ya seperti itu.. Ternyata anda menangkap maksudnya lain, ya udah lah.. monggo, tidak ada yg melarang kok..

Sri Wasono Widodo
Gus Miftah adalah keturunan ke 9 Hasan Besari, senasab dengan isteri Habib Luthfi

Kirarah Ladyesi
Salut jg dg mbah mars yg tekun merekap komen2 disway. Sempat heran jg sbnr nya.. bgm mbah mars bisa meluangkan waktu utk merekap komen2 tsb?

Aida Saja
Beberapa waktu lalu di Podcast DI (Nopember 21) terlihat jelas bahwa Anies menjanjikan peresmian lapangan bola pada pertengahan Desember 2021. Bahkan berjanji mendatangkan tim top Eropa. Tapi waktu sudah lewat. Tak ada apapun yang diresmikan. Piye jal?! Janjinya begitu ringan dan renyah. Dahlan Iskan banyak salah dalam menjagokan orang dalam pilpres hingga pilkada, terakhir mendukung bahkan merekomendasikan mantan polisi untuk maju Pilkada Surabaya. Hasilnya? Ancur! Kalah sama "Penerus Bu Risma". Untuk urusan ini Dahlan kurang jeli. Termasuk memilih tamu pertama yang diundang di kantor Disway tempo hari. Orang yang dibanggakan itu ternyata bermasalah dengan hukum.

Parikesit
" Saya tidak bikin janji, saya hanya memberi tahu". Leres, Bah. Dan....., as you know, itu adalah kalimat dengan bumbu "ilmu mantiq" yang berkelas.

Barangkali kita akan bisa melihat kelak. Seberapa banyak oposisi terhadap Adams. Setidaknya dari naik atau turunnya sagger di New York.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News