Sah! Alberto Goncalves Resmi Jadi WNI
jpnn.com - Sriwijaya FC mendapatkan keuntungan jelang laga semifinal Piala Presiden 2018 pada 11 dan 14 Februari mendatang. Status salah satu legiun asing mereka, Alberto Goncalves, dipastikan berubah status menjadi pemain lokal.
Menurut Faisal Mursyid Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, pengelola Sriwijaya FC, pihaknya telah mendapatkan surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM terkait status Beto.
"Kami sudah menerima surat dari Kemenkumham, per hari ini, SK sudah turun, Beto sudah sah sebagai WNI per hari ini," katanya, usai jumpa pers terkait semifinal Piala Presiden di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (6/2) malam.
Faisla pun sempat menanyakan status pemainnya tersebut ke panitia Piala Presiden 2018. Sebab, di awal kompetisi Beto sudah terdaftar sebagai pemain asing.
Organizing Committee bidang kompetisi Tigorshalom Boboy langsung angkat suara terkait pertanyaan dari manajemen Laskar Wong Kito. Dia balik mempertanyakan terkait dokumen pengesahan dari Beto.
"Kalau Alberto Goncalvez lengkap semua berkasnya, data-data pengesahannya sesuai dan lengkap, maka dia bisa mendapatkan status lokal dan bermain sebagai pemain lokal," ungkapnya.
Memang, Sriwijaya FC mendaftarkan enam pemain asing di ajang Piala Presiden. Pemain ini nantinya juga akan didaftarkan untuk kompetisi Liga 1 2018.
Mereka adalah Muhammadou N'Diaye, Makan Konate (Mali), Yu Hyun-Koo (Korsel), Manuchekhr Dzhalilov (Tajikistan), Esteban Vizcarra (Argentina). (dkk/jpnn)
Alberto Goncalves, dipastikan berubah status menjadi pemain lokal. Pasalnya, penyerang kelahiran Brasil itu sudah resmi jadi WNI
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Waduh, 5 WNI Ini Ingin Jual Ginjal ke India, Diiming-imingi Uang Sebegini
- WNI Jadi Bandar Judi Online di Kamboja
- Selundupkan Narkoba di Selangkangan, 2 Penumpang Feri Dibekuk Petugas Bea Cukai Batam
- Mengapa Pengambilan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tak di Indonesia?
- Indonesia Luncurkan Layanan Paspor Elektronik di Malaysia
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel