Sah! Filipina Peringati 1 Februari Sebagai Hari Hijab Nasional

jpnn.com, FILIPINA - Filipina resmi menetapkan tanggal 1 Februari merupakan Hari Hijab Nasional, setelah DPR dengan suara bulat menyetujui Rancangan Undang-Undang tersebut.
Penetapan yang dilakukan melalui pengesahan RUU itu bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lebih dalam tentang praktik keislaman, serta toleransi di Filipina.
Menutup aurat bukan hanya kewajiban, namun juga cermin kesopanan dan martabat perempuan.
Hari Hijab Nasional mengajak wanita muslim dan non-muslim sama-sama merasakan manfaat mengenakan hijab.
Langkah tersebut juga bertujuan untuk menghentikan diskriminasi terhadap pengguna hijab dan mengatasi kesalahpahaman yang beredar tentang pilihan berbusana.
Selama ini hijab sering disalahartikan sebagai simbol penindasan, terorisme, dan kurangnya kebebasan.
Perwakilan partai Anak Mindanao, Amihilda Sangcopan, salah satu inisiator RUU ini, berterima kasih kepada semua anggota parlemen Filipina karena mengesahkan undang-undang tersebut dan meminta anggota Senat untuk mendukung langkah selanjutnya.
"Undang-undang ini berupaya untuk mempromosikan pemahaman yang lebih besar di kalangan non-nuslim tentang praktik dan nilai mengenakan jilbab sebagai tindakan kesopanan dan martabat bagi wanita muslim dan mendorong wanita muslim dan non-muslim untuk merasakan manfaat dari mengenakannya," katanya dikutip Arab News, Senin (1/2).
Filipina resmi menetapkan tanggal 1 Februari merupakan Hari Hijab Nasional, setelah DPR dengan suara bulat menyetujui Rancangan Undang-Undang tersebut.
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Bantah Israel, Trump Menjamin Warga Palestina Tak Akan Diusir dari Gaza
- Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza