Sah! Lampu Halogen Jadi Barang Haram di Wilayah Uni Eropa

Sah! Lampu Halogen Jadi Barang Haram di Wilayah Uni Eropa
Bohlam halogen. Foto: Reuters

"Sudah saatnya planet dan konsumen dilindungi," kata Irmela Colaco, pemimpin proyek untuk efisiensi energi di grup lingkungan hidup Jerman, BUND.

Sekitar 500 juta lampu halogen digunakan di rumah-rumah di Eropa. Tiap bola lampu menghabiskan sekitar enam kali lebih banyak energi dibandingkan dengan lampu LED.

Colaco juga mengatakan kalau LED bisa bertahan hingga 12 kali lebih lama, dan penggunaan energi akan turun sebanyak 80 persen dalam lima tahun terakhir.

Dia lalu membandingkan biaya pembelian dan pengoperasian lampu LED dan halogen dari pabrikan yang sama dan mengatakan dalam jangka pemakaian selama 10 tahun, lampu halogen butuh biaya € 160 (Rp 2,7 juta) sedangkan lampu LED hanya butuh kurang dari € 30 (Rp 517.000).

"Ada revolusi nyata dalam teknologi LED. Mereka kini diproduksi dalam beragam bentuk, warna dan kualitas cahaya, ada juga lampu yang dapat diredupkan," kata Colaco kepada DW.

Sementara pihak yang menentang pelarangan ini berargumen kalau biaya awal pembelian lampu LED lebih tinggi daripada lampu halogen.

Dari larangan ini, Komisi Eropa berharap bisa menghemat 64 terawatt jam energi per tahun pada tahun 2020, setara dengan konsumsi listrik tahunan dari semua rumah tangga di Italia.

Dalam hal penghematan karbon dioksida, larangan ini serupa dengan pengurangan operasional 10 juta mobil berukuran sedang dari jalanan per tahunnya. Selain Uni Eropa, Australia akan memberlakukan larangan yang sama pada 2020. (DW/JPG)


Masa kejayaan bohlam halogen di Eropa bisa dipastikan segera berakhir seiring berlakunya larangan penjualan jenis lampu ini di wilayah Uni Eropa


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News