Sah! Sayonara Google Plus
jpnn.com - Google akhirnya resmi menyuntik mati dan menghapus semua akun konsumen di platform media sosial, Google+ (Google Plus).
"Prosesnya sedang berlangsung pada pagi ini (waktu setempat)," ujar juru bicara Google seperti dilansir The Verge, Rabu (3/4).
BACA JUGA: Google Maps Ajak Bernostalgia Melalui Gim Snake
Penutupan aplikasi Google+ karena jumlah penggunanya rendah dan malah menjadi masalah keamanan bagi Google. Perusahaan mengatakan, setidaknya ada dua kebocoran data yang sudah diungkap oleh Google belakangan ini, yaitu 10 juta data pengguna Google+.
Kebocoran data pertama, sempat disembunyikan oleh Google selama berbulan-bulan, sampai akhirnya diungkap ke publik dan membuat Google memutuskan untuk mematikan platform media sosial tersebut.
Lalu kebocoran kedua membuat mereka mempercepat proses penutupan layanan, yang awalnya dijadwalkan pada Agustus tahun lalu, namun diubah menjadi April tahun ini.
Selain itu, Google pun memang mengakui kalau Google+ gagal memenuhi ekspektasi mereka mengenai pertumbuhan jumlah pengguna.
"Meskipun tim teknik kami telah berusaha keras dan berdedikasi untuk membangun Google Plus selama bertahun-tahun, layanan ini belum mencapai jumlah pengguna ataupun adopsi developer dan interaksi pengguna dengan aplikasi ini pun sangat terbatas," tulis Google pada Oktober 2018 lalu.
Google akhirnya resmi menyuntik mati dan menghapus semua akun konsumen di platform media sosial, Google+ (Google Plus).
- Google Menguji Coba Fitur Email Sementara di Gmail, Ini Manfaatnya
- Google Vids Kini Dapat Dukungan AI Gemini
- Kementerian Komdigi Gandeng Google hingga Meta Untuk Berantas Judol
- Gemini AI Hadir di Google Maps
- Fitur AI Overviews di Pencarian Google Sudah Bisa 100 Bahasa Termasuk Indonesia
- Gemini Live Kini Sudah Bisa Berbahasa Indonesia