Sah, Senat AS Selamatkan Donald Trump dari Pemecatan
jpnn.com, JAKARTA - Donald Trump dipastikan tetap jadi presiden Amerika Serikat setelah Senat membebaskannya dari dakwaan pemakzulan dalam persidangan, Rabu (5/2). Dia diselamatkan oleh para senator dari Partai Republik yang kompak menolak dua dakwaan pemakzulan yang ditetapkan DPR.
Pemimpin berusia 73 tahun itu, menjadi presiden ketiga dalam sejarah AS yang dibebaskan dari pemakzulan. Kini dia bisa fokus menyelesaikan masa jabatannya dan mempersiapkan kampanye untuk pemilu presiden selanjutnya.
Trump dibebaskan dari dua pasal pemakzulan yang disepakati oleh DPR pada 18 Desember lalu. Suara untuk menyatakan Trump bersalah jauh dari dua pertiga mayoritas yang diperlukan dalam Senat untuk memecatnya berdasarkan Undang-Undang AS.
Senat memberi suara 52-48 untuk membebaskan Trump dari dakwaan penyalahgunaan kekuasaan terkait pemintaan Trump agar Ukraina memata-matai musuh politiknya Joe Biden.
Senator Partai Republik Mitt Romney bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara untuk menghukum Trump. Tak ada suara dari Demokrat untuk membebaskan Trump.
Senat kemudian memberi suara 53-47 untuk membebaskan Trump dari dakwaan menghalangi Kongres. Kali ini Romney bergabung dengan senator Republik lainnya dalam pemungutan suara. Tak ada senator Demokrat yang memilih membebaskan Trump. (ant/dil/jpnn)
Presiden Donald Trump akhirnya terbebas dari dakwaan pemakzulan dalam persidangan di Senat AS, Rabu (5/2).
Redaktur & Reporter : Adil
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia