Sah! Tangan Besi Mahathir Kembali Cengkeram Malaysia
![Sah! Tangan Besi Mahathir Kembali Cengkeram Malaysia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2018/05/11/pengambilan-sumpah-mahathir-mohamad-sebagai-perdana-menteri-malaysia-ke-7-di-istana-negara-kuala-lumpur-kamis-105-foto-afp.jpg)
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Sejarah telah tercipta. Kemarin, Kamis (10/5) pukul 21.30 Mahathir Mohamad diambil sumpahnya untuk menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-7 di Istana Negara, Kuala Lumpur.
Pengambilan sumpah disiarkan secara langsung. Dia kembali memimpin Malaysia setelah 15 tahun meletakkan jabatannya. Politisi 92 tahun itu menjadi pemimpin negara tertua di dunia.
Mahathir kali pertama menjadi PM pada 1981 sebelum akhirnya mengundurkan diri pada 2003 lalu. Dia telah memimpin Malaysia selama 22 tahun.
Meski dinilai bertangan besi, namun di bawah kepemimpinannya Malaysia dikenal sebagai salah satu macan Asia.
Sesuai janji Mahathir dalam pidato kemenangannya, pasca pelantikan warga Malaysia akan diberi libur nasional selama 2 hari.
Sebelum diambil sumpahnya, Mahathir diundang untuk bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong XV Sultan Muhammad V. Dia diminta untuk membentuk pemerintahan.
Dalam Pilihan Raya Umum (PRU) ke-14 Rabu (9/5) koalisi Pakatan Harapan (PH) mendapat 113 kursi dan BN hanya 79. Tapi tak ada satu partaipun dalam koalisi PH yang menang mayoritas.
Perolehan kursi Parti Keadilan Rakyat (PKR) paling tinggi yaitu 48, tapi itu tak jauh beda dengan DAP yang memperoleh 42 kursi.
Sejarah telah tercipta. Kamis (10/5) pukul 21.30 Mahathir Mohamad diambil sumpahnya untuk menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-7
- Terima Kunjungan Delegasi Malaysia & Kamboja, Bea Cukai Memperkuat Kerja Sama Bilateral
- Jenazah Victor Maruli Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Kualanamu
- BAMTC 2025: Indonesia Raih Modal Sempurna Sebelum Jumpa Malaysia
- Calon Lawan Berat Indonesia di Fase Grup BAMTC 2025, Punya Orang Dalam
- Sentuhan Empati di Gleneagles Hospital Johor Lebih dari Sekadar Pengobatan, Lihat
- Kutuk Penembakan PMI di Malaysia, Martri Agoeng PKS Tuntut Pengusutan yang Berkeadilan