Sahabat Polisi Indonesia Menanggapi Usulan soal Penonaktifan Kapolri

jpnn.com - Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah objektif mengusut kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Fonda juga menganggap tidak perlu adanya penonaktifan Jenderal Sigit sebagai Kapolri selama proses hukum perkara tersebut.
"Kapolri sudah sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, yang memerintahkan agar kasus tersebut dibuka secara terang benderang. Kapolri sudah memastikan prosesnya berjalan objektif," tutur Fonda.
Dia mengatakan Kapolri sudah bersikap transparan, tidak berusaha menutup-nutupi kasus. Itu terlihat dari Indeks Kepercayaan Publik terhadap Polri tumbuh kembali mencapai 78%.
"Seharusnya pihak yang memunculkan wacana penonaktifan Kapolri itu ikut mengawal jalannya proses hukum ini secara profesional. Menonaktifkan Kapolri bukanlah solusi menyelesaikan masalah," ujar Fonda.
Dia menganggap usulan penonaktifkan Kapolri justru akan menurunkan semangat penegakan hukum.
"Andai pimpinannya dinonaktifkan dan Polri seluruh Indonesia mogok, siapa yang bertanggung jawab jika negara ini bubar. Jangan sampai itu terjadi," kata Fonda.
Dia menuturkan Sahabat Polisi Indonesia akan tetap berada di belakang Kapolri, menjadi penyambung komunikasi antara publik dengan Polri.
Sahabat Polisi Indonesia menilai Kapolri Jenderal Sigit sudah transparan, tidak berusaha menutup-nutupi kasus.
- Kapolri Jenderal Listyo Membuka Orientasi XII HIKMAHBUDHI, Candra Aditiya Nugraha: Ini Kegiatan Berskala Nasional
- Kompolnas Minta Kasus Pengawal Kapolri Pukul Wartawan Harus Diproses
- Ajudan Kapolri Tempeleng Jurnalis, Pengamat: Nilai Humanis Hanya Jargon
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers
- Polisi yang Tempeleng Pewarta Foto di Semarang Siap-siap Kena Sanksi Tegas
- Pengawal Kapolri yang Pukul dan Ancam Wartawan di Semarang Minta Maaf, Nih Tampangnya