Sahabat Polisi Kirim Karangan Bunga Untuk Kapolri
jpnn.com, JAKARTA - Pintu masuk gedung tempat Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkantor di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Jakarta dipenuhi karangan bunga sejak Kamis (11/10) kemarin.
Karangan bunga tersebut merupakan bentuk apresiasi masyarakat kepada Polri, terutama atas upaya memberantas kasus penyebaran berita bohong alias hoaks seperti yang telah direkayasa Ratna Sarumpaet.
“Kapolri tetaplah profesional. Negara membutuhkan Anda. Rakyat di belakang Polri,” demikian isi tulisan dalam karangan bunga yang dikirim Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Sahabat Polisi.
“Selamat atas pengungkapan kasus RS. Bravo Polri!” tulis karangan bunga lainnya atas nama Hary, Susan, Agus, dan Novi. “Tanpa hoax Indonesia adem…. Hidup Polri!” bunyi tulisan di karangan bunga dari Masyarakat Pecinta Damai. "Maju terus Polri. Bravo Pak Tito!” tulis karangan bunga milik WAG Cinta NKRI.
Terpisah, Ketua Umum DPN Sahabat Polisi Fonda Tangguh membenarkan pihaknya ikut mengirim karangan bunga. “Benar, kami kirimkan karangan bunga hari ini,” kata Fonda, Jumat (12/10).
Menurutnya, langkah yang diambil Polri dalam menegakkan hukum atas kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet sudah tepat. “Sahabat Polisi memberikan dukungan penuh terhadap upaya Polri atau Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam memberantas hoaks, termasuk yang disebarkan RS,” pungkas Fonda. (adk/jpnn)
Karangan bunga tersebut merupakan bentuk apresiasi masyarakat atas upaya Polri memberantas kasus penyebaran berita bohong alias hoaks.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Program Presiden Soal Swasembada Pangan 2025, Kapolri dan Jajarannya Tanam Jagung 1 Juta Hektare
- Jenderal Listyo: Lebih dari 11 Ribu Siswa Mendaftar di SMA Taruna Kemala Bhayangkara
- Kapolri Diminta Tindak Penyidik yang Diduga Sandera Tersangka yang Menangi Praperadilan
- Perayaan HUT YBB Berlangsung Meriah, 5 Kapolri Senior Hadir
- Kapolri: Direktorat PPA-PPO Hingga Polda-Polres Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak
- Kapolri Minta Para Penyidik Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara