Sahabat Sandi di Malang Bagikan Voucer BBM Murah untuk Para Ojol

jpnn.com, MALANG - Sahabat Sandi membagikan ratusan voucer bahan bakar Pertalite kepada pengemudi ojek online (ojol) di Malang.
Ketua Sahabat Sandi Kota Malang, Pujianto mengatakan ada ratusan pengemudi ojol yang mendapat bantuan subsidi tersebut. Mereka diberi kupon yang bisa ditukarkan dengan dua liter BBM.
"Antusias para ojol sangat luar biasa, kami memberikan subsidi Pertalite di Kota Malang hanya Rp 4.000 sudah mendapatkan dua liter bensin," ujar Pujianto di SPBU Pertamina Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (7/1).
Pujianto mengatakan akan mensejahterakan pengemudi online dengan programnya. Sehingga ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi dan para ojol akan memiliki pendapatan lebih bagi keluarganya.
"Relawan Sahabat Sandi juga akan melakukan program lainnya sebagai bentuk mensejahterakan ojol di Kota Malang. Ini akan memiliki dampak positif bagi para pengemudi online," tutur Pujianto.
Sementara itu, salah seorang ojek online Wawan, 41, mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga Uno dan sukarelawan Sahabat Sandi.
Menurutnya, bagi pekerja di bidang transportasi kegiatan ini tepat manfaat, di tengah harga BBM subsidi kian melonjak.
"Program ini sangat membantu bagi kami yang bekerja di bidang transportasi, jadi biasanya beli bensin Pertalite Rp 20.000 tapi sekarang hanya Rp 4.000 sudah mendapatkan dua liter bahan bakar. Terima kasih untuk program Pak Sandiaga Uno bermanfaat bagi kami di Kota Malang," ucap Wawan.
Ada ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang mendapat bantuan subsidi dari Sahabat Sandi.
- Adian Napitulu Perjuangkan Potongan Aplikator ke Ojol Turun Jadi 10 Persen
- Program Si Iklas Besutan Sandiaga Uno Hadirkan Pelatihan Kedua, Diikuti 50 Peserta
- Kurir Pengirim Paket Kepala Babi ke Kantor Tempo Diperiksa Polisi, Begini Hasilnya
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Sopir Ojol Diperiksa Bareskrim dalam Kasus Teror di Tempo, Begini Pengakuannya
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu