Sahabat Sri Mulyani Terpilih Jadi Bos Bank Sentral Eropa
jpnn.com, STRASBOURG - Mantan Direktur IMF Christine Lagarde bakal menjadi presiden Bank Sentral Eropa selanjutnya. Dia terpilih dalam sesi pleno Parlemen Uni Eropa di Strasbourg.
Sebanyak 394 anggota parlemen mendukung Lagarde dalam pemilihan tersebut. Sementara 206 menentang dan 49 lainnya abstain.
"Christine Lagarde adalah pilihan yang sangat baik dan saya memberikan dukungan penuh untuknya," kata anggota parlemen dari Ceko, Ludek Niedermayer dalam sesi debat pleno sebelum pemungutan suara.
Lagarde sendiri tidak hadir dalam rapat tersebut, meski undangan telah dikirimkan padanya. "Christine Lagarde memiliki posisi yang tepat untuk menekankan kepentingan kebijakan ekonomi lainnya, tak hanya kebijakan moneter saja," kata Niedermayer.
Lagarde merupakan seorang negosiator lihai yang pernah memimpin IMF. Namun dia tak banyak memiliki pengalaman soal kebijakan moneter.
Wanita kelahiran Prancis itu dipilih oleh para pimpinan Uni Eropa pada bulan Juli lalu menggantikan Mario Draghi.
Christine Lagarde yang merupakan pengacara antitrust, sempat menjabat sebagai menteri keuangan Perancis pada 2007. Sahabat Menkeu RI Sri Mulyani itu mengambil alih kendali di IMF saat pendahulunya, Dominique Strauss-Kahn, harus angkat kaki akibat skandal asusila.
Para pimpinan Uni Eropa akan mengesahkan penunjukan Lagarde dalam konferensi tingkat tinggi reguler pada pertengahan Oktober. Lagarde akan bertindak sebagai orang nomor satu Bank Sentral Eropa selama 8 tahun ke depan.
Mantan Direktur IMF Christine Lagarde bakal menjadi presiden Bank Sentral Eropa selanjutnya. Dia terpilih dalam sesi pleno Parlemen Uni Eropa di Strasbourg.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025