Saham Bakrie Pemberat Langkah Indeks
Senin, 31 Desember 2012 – 06:23 WIB
Terkait dengan kinerja MNCN, kata Mastono, jika dilihat dari sisi valuasi saham maka nilai price to earning ratio (PER) perusahaan ini sebenarnya sebesar 25 kali atau relatif premium. Meski begitu, menurutnya, jika mempertimbangkan bahwa saham-saham dari perusahaan media lain seperti PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), rata-rata juga cukup mahal, maka PER MNCN itu pada akhirnya dikategorikan wajar.
Baca Juga:
Begitu juga dengan BHIT yang merupakan induk dari MNCN. Perusahaan ini melakukan aksi korporasi penting dengan menerbitkan 2,2 miliar lembar saham baru, belum termasuk saham yang diterbitkan dalam rangka MESOP atau saham untuk karyawan, dengan harga eksekusi Rp 490 per saham. Dana segar yang diraih perusahaan ini sebesar Rp 1,1 triliun.
"Saat itu peminatnya cukup tinggi dan memanfaatkan momentum masuknya dana asing ke bursa dan momen bullish IHSG," terangnya.
Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid, mengatakan ada beberapa saham di daftar LQ45 dengan nilai PER tinggi tetapi harga sahamnya masih belum premium. Alasannya, kinerja IHSG yang tidak terlalu tinggi sehingga membuat investor cenderung bertransaksi pada saham tersebut karena secara fundamental masih memiliki ruang pertumbuhan.