Saham BUMI Anjlok ke Level Rp 1.610 Per Lembar
Selasa, 11 November 2008 – 11:08 WIB
JAKARTA - Sejak suspensinya dibuka, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus mendapat tekanan jual. Dalam perdagangan Senin (10/11) saham emiten batu bara terbesar di tanah air itu kembali rontok hingga terkena mekanisme penolakan otomatis (auto rejection) 10 persen. Saham BUMI akhirnya tertebas 9,55 persen (Rp 170) ke level Rp 1.610 per lembar.
Saham BUMI terus anjlok sejak suspensi dibuka. Harganya yang tertinggi tahun ini di level Rp 8.500 per lembar pada 9 Juni lalu. Saat disuspensi untuk kepentingan rasionalisasi portofolio PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di BUMI sejak 7 Oktober lalu, harga sahamnya Rp 2.175 per lembar.
Analis saham PT Optima Securities Ikhsan Binarto mengatakan, investor masih melakukan aksi jual atas saham BUMI. ''Sebab, mereka khawatir harga saham BUMI terus tergerus,'' ujarnya. Apalagi, kepastian pembelian 35 persen saham BNBR di BUMI senilai USD 1,3 miliar oleh Northstar Pacific belum tuntas. Harga pelepasan portofolio dikhawatirkan berubah.
Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah menilai tidak ada yang perlu dipersoalkan terkait anjloknya saham BUMI hingga kena auto rejection. ''Tidak ada yang perlu dilebih-lebihkan,'' ujarnya.
JAKARTA - Sejak suspensinya dibuka, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus mendapat tekanan jual. Dalam perdagangan Senin (10/11) saham emiten
BERITA TERKAIT
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- SCG Dorong Green Growth, Integrasi Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global
- Grant Thornton Indonesia Ungkap Peran Vital Perusahaan Mid-Market
- Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Epson Indonesia
- Jasaraharja Putera Tingkatkan Kesiapsiagaan lewat Simulasi Gempa Bumi