Saham di Bursa RI Termahal Kedua
jpnn.com - JAKARTA - Tercatat berkinerja terbaik di dunia, valuasi bursa saham Indonesia dalam indeks harga saham gabungan (IHSG) melonjak tinggi dengan perhitungan price to earning ratio (PER) 21,14 kali. Itu merupakan yang tertinggi kedua di bawah bursa saham Tiongkok.
Secara year to date IHSG secara year to date IHSG naik 11,09 persen atau tertinggi di dunia. Data Bloomberg mencatat dengan kenaikan itu PER alias nilainya sudah menjadi relatif tinggi. Valuasi teratas ditempati bursa saham Tiongkok di Shenzen sebesar 28,42 kali.
Namun indeks bursa Tiongkok hanya naik 1,38 persen secara year to date. Sebaliknya bursa New Zealand yang kinerja indeksnya naik 7,19 persen valuasinya masih relatif rendah sebesar 15,87 kali.
Head of Equity Research PT Mandiri Sekuritas John Rachmat mengatakan, saat ini valuasi pasar saham domestik sudah relatif premium dibandingkan bursa regional. Derasnya aliran dana asing dalam mengakumulasi saham-saham unggulan maupun saham lapis kedua membuat valuasi IHSG meningkat signifikan dibandingkan kuartal IV 2013.
Namun, menurutnya, persepsi investor masih memproyeksikan IHSG dalam level underweight alias berbobot rendah. Maka dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dibandingkan tahun lalu, ada potensi besar terjadi peningkatan IHSG dalam beberapa bulan ke depan.
John optimistis premiumnya valuasi IHSG tidak akan menyurutkan minat investor asing untuk terus mengakumulasi saham-saham unggulan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Faktor yang dapat memicu aksi profit taking oleh investor asing adalah data terbaru ekonomi Indonesia. Faktor nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, inflasi, dan neraca perdagangan menjadi hal yang paling diperhatikan oleh investor.
Di sisi lain, aksi jual di menit-menit akhir perdagangan membuat IHSG kemarin turun tipis. Indeks akhirnya berkurang 5,183 poin (0,110 persen) ke level 4.723,057 dan indeks LQ45 turun 1,82 poin (0,23 persen) ke level 791,28.