Saham Teknologi Melemah, TECH Makin Menguat
Sean William Henley, komisaris utama TECH, turut menjelaskan kekuatan pondasi dari perseroan terletak pada pengembangan produk yang dilakukan secara bussiness to bussiness (B2B).
"Dengan model B2B ini maka dari sisi produk yang akan dihubungkan (ke market) sudah ada dan sifatnya akan bisa sustain. Inilah yang menjadi faktor penguat bisnis TECH," imbuhnya.
Dalam publik ekspos ini dipaparkan sejumlah anak usaha yang berada di bawah naungan PT IndoSterling Technomedia Tbk. Di antaranya adalah PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta) yang bergerak dalam membuat sistem manajemen pendidikan terpadu, PT Technomedia Sarana Semesta (Renofax) yang fokus dalam pembuatan sistem PropTech.
Kemudian, PT Digimedi Andalan Nusantara (PingPoint, Mancode.id, KarirGoGo dan Duitologi), yang menggarap penerbitan digital dan estate digital vertikal kepemilikan dan PT Technomedia Multi Sejahtera (KAWN), spesialisasi dalam membuat sistem terpadu untuk sektor Food and Beverage.
Selanjutnya, PT Technomedia Andalan Jaya (Stock Map, Sterling Alpha, Sentinel) bergerak dalam membuat solusi dan platform industri keuangan dan pasar modal, dan PT Indosterling Lokamedia Makmur (Lokamedia), bergerak dalam membuat platform hyperlocal untuk promosi UMKM. (jlo/jpnn)
Pelemahan pada sejumlah saham teknologi tidak membuat saham TECH menunjukkan performa negatif.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Sempat Turun, Saham Telkom Diprediksi Memiliki Prospek Bagus
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Gegara Ini Para Analis Rekomendasikan Aksi Buy Saham BBNI
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Bentuk Optimisme Manajemen, Direksi Indosat Borong Jutaan Lembar Saham ISAT