Sahroni Dukung Pembatasan Impor Supercar
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Presiden Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI) Ahmad Sahroni mendukung usulan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) soal penghentian impor mobil mewah, demi kepentingan ekonomi negara dan menjaga neraca perdagangan Indonesia.
Sebagai pribadi dan mantan Presiden FOCI, Sahroni tentu merasa sedih jika pemerintah mengeluarkan kebijakan penghentian impor mobil mewah di atas 3000 CC. Hal itu akan berpengaruh pada bertambahnya anggota klub.
Selain itu, kata dia, para pecinta supercar pasti sedih bila tidak dapat memiliki mobil yang diinginkan. Apalagi jika ada peluncuran model terbaru.
Namun, Sahroni menegaskan, sebagai warga negara Indonesia (WNI), dia mengajak pecinta supercar mendukung langkah pemerintah yang berupaya menstabilkan perekonomian Indonesia.
“Tetapi sekali lagi saya tekankan kepentingan nasional harus didahulukan dari kepentingan pribadi ataupun klub dan golongan,” kata Sahroni, Jumat (3/8).
Dia menegaskan, semua harus mendukung kebijakan pemerintah agar perekonomian stabil, membaiknya nilai ekspor dan lainnya. Terlebih, lanjut Sahron, Wapres JK telah menekankan bahwa Indonesia membutuhkan dolar Amerika Serikat dalam jumlah besar.
“Jadi, kami mendukung penghentian impor supercar dan mendorong ekspor lebih tinggi dibanding sebelumnya,” kata politikus Partai Nasdem ini.
Sebelumnya saat Business Lunch di Jakarta, Kamis (2/8), Wapres JK mengatakan bahwa penghentian impor mobil-mobil mewah bertujuan menjaga neraca perdagangan Indonesia.
Mantan Presiden Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI) Ahmad Sahroni mendukung usulan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) soal penghentian impor mobil mewah
- Jangan Percaya Oknum yang Janjikan Jalan Pintas Jadi Polisi, Sahroni: 100% Penipuan
- Sahroni Usul KPK Buat Aturan Penahanan Gaji-Promosi Jabatan Bagi Pejabat Tak Lapor LHKPN
- RUU KUHAP Bolehkan Lapor Polisi Via Medsos, Sahroni: Mudah dan Antipungli!
- Revisi KUHAP, Ahmad Sahroni Sebut Masyarakat Bisa Lapor Polisi Via Medsos
- Sahroni Viralkan Dugaan Penganiayaan Terhadap ART Asal Banyumas
- Sahroni Dukung Kejagung Usut Dugaan Korupsi Rp 8,3 T di PT Pupuk Indonesia