Sahroni: Jangan Biarkan Para Koruptor Ini Terus Menggerogoti BUMN
![Sahroni: Jangan Biarkan Para Koruptor Ini Terus Menggerogoti BUMN](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/10/14/wakil-komisi-iii-dpr-ahmad-sahroni-menilai-langka-presiden-j-icd0.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendukung langkah Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta yang menetapkan tiga tersangka kasus dugaan korupsi di PT PGAS Solution.
PT PGAS Solution merupakan anak usaha BUMN PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Ketiga tersangka korupsi yang langsung ditahan itu ialah YT, YKW, dan AM.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati DKI Jakarta Ade Sofyansyah menyebut ketiganya jadi tersangka pada kasus dugaan korupsi pembayaran pengadaan dan sewa alat pembuatan sumur geotermal tahun 2018.
"Saya apresiasi kinerja Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang tetapkan tiga tersangka korupsi di PT PGAS Solution," kata Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/2).
Sahroni berharap pengusutan berbagai dugaan korupsi di BUMN bisa diproses dengan cepat.
“Dugaan-dugaan korupsi di tubuh BUMN ini harus cepat diusut, terlebih jika sudah memiliki bukti yang kuat," ujar dia.
Ketegasan aparat penegak hukum menurutnya sangat diperlukan untuk mewujudkan BUMN yang lebih sehat, karena itu bakal berpengaruh terhadap pendapatan negara.
"Ini bukti keseriusan perangkat hukum dalam membantu mewujudkan BUMN yang lebih bersih dan bebas dari oknum-oknum tak bertanggung jawab,” ucap legislator Partai NasDem itu.
Ahmad Sahroni dukung Kejati DKI Jakarta usut tuntas dugaan korupsi di PT PGAS Solution. Jangan sampai koruptor terus menggerogoti BUMN.
- Prabowo tak Gentar Berantas Koruptor: Kita Akan Terus Membersihkan Mereka Itu
- 11 Rekomendasi Penyelesaian Honorer, Pemerintah & DPR RI Perlu Mendengar
- Seperti Inilah Korupsi Modus SPPD Fiktif, Bang Uun 2 Hari di Polda Riau
- 19 Tahun Buron, Terpidana Nader Thaher Ditangkap Kejagung
- 19 Tahun Buron, Koruptor yang Rugikan Negara Hingga Rp 35 M Ditangkap Jaksa
- Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?