Sahroni Minta Agil yang Menghabisi Fitri Wulandari Dikenai Pasal Pembunuhan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti aksi sadis Rahmat Agil Septiansyah (20) alias Alung yang menganiaya kekasihnya hingga korban bernama Fitri Wulandari (22), tewas di sebuah hotel di Kota Bogor.
Fitri sebelumnya ditemukan tewas pada Sabtu malam (2/12), di sebuah kompleks pertokoan di Bogor.
Tersangka RAS (20) alias Alung (menunduk), tersangka pelaku pembunuhan terhadap pacarnya, Fitri Wulandari, di sebuah hotel di Kota Bogor. Foto: ANTARA/Linna Susanti
Sebelumnya, dua sejoli itu terlibat cekcok setelah Alung meminta memutuskan hubungan tetapi Fitri menolak sehingga terjadi penganiayaan yang menewaskan wanita tersebut.
"Saya minta pihak kepolisian dengan tegas menjerat pelaku menggunakan pasal pembunuhan, bukan penganiayaan," ucap Sahroni melalui siaran pers, Rabu (6/12).
Politikus NasDem itu menilai sudah jelas korban dianiaya secara brutal, disekap, sampai ditinggalkan begitu saja hingga akhirnya Fitri tewas. "Mau disebut apa lagi itu kalau bukan pembunuhan?" kata Sahroni.
Dia menilai ketegasan kepolisian dalam menangani perkara itu akan sangat berdampak bagi kasus-kasus lainnya. Sebab, dia melihat penganiayaan sadis seperti itu rentan terjadi karena tidak ada efe jera bagi pelaku.
Sahroni khawatir jika aparat penegak hukum tidak tegas dalam menindak pelaku penganiayaan seperti itu, sudah pasti akan ada lagi persoalan serupa.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni minta Rahmat Agil Septiansyah yang menghabisi Fitri Wulandari dijerat pasal pembunuhan bukan penganiayaan.
- Klarifikasi Polda Jateng soal Intimidasi Ibu Korban di Kasus Brigadir AK
- DPR Tuntut Ketegasan Pemerintah soal Kebun Milik Perusahaan di Kawasan Hutan
- Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Jadi Anomali, Hinca Pertanyakan Sistem Rekrutmen Polri
- Minta Korlantas Polri Tindak Pelaku Bus Oleng, Sahroni: Cabut SIM Sopir dan Tegur PO-nya
- Pengakuan Warga Pelaku Penganiayaan Maling Motor
- Posisi Letkol Teddy di Seskab Langgar UU TNI, TB Hasanuddin: Harus Mundur dari Militer