Sahroni Minta Polisi Usut Tuntas Dugaan Bullying di PPDS Undip

Sahroni Minta Polisi Usut Tuntas Dugaan Bullying di PPDS Undip
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta polisi mengusut tuntas dugaan perundungan terhadap Aulia Risma Lestari (30), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Diponegoro (PPDS Undip), Semarang, hingga dokter muda itu tewas diduga bunuh diri.

Sebelumnya, Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono menyebut penemuan jenazah korban terjadi setelah sang pacar curiga tak bisa menghubungi dokter muda itu.

Belakangan muncul dugaan mahasiswi kedokteran Undip itu bunuh diri ini dikarenakan tidak tahan atas aksi bullying oleh seniornya di kampus.

Oleh karena itu, Sahroni meminta agar pihak kepolisian segera melakukan pendalaman. Jika ditemukan adanya jejak tindak kekerasan pada korban, pelaku bisa dijerat Pasal 354 KUHP soal penganiayaan.

"Saya minta pihak kepolisian segera usut adanya dugaan bullying atau bahkan kekerasan yang telah dialami korban. Jangan kira karena dilakukan di institusi pendidikan, para senior ini bisa berbuat seenaknya dan lepas dari tanggung jawab hukum," ucap Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/8).

Politikus NasDem itu menyatakan bila benar terjadi perundungan atau bullying di PPDS Undip, maka itu merupakan kejahatan, dan sanksinya telah diatur di dalam ketentuan hukum.

"Jadi, kalau benar terjadi senioritas, bullying, atau bahkan tindak kekerasan, siap-siap pelaku dijerat hukuman setimpal,” ujar Sahroni.

Dia pun turut menyoroti terkait budaya senioritas dan bullying yang masih menjamur di Indonesia. Menurutnya, tindakan tersebut merupakan aksi kejahatan yang tidak dapat ditoleransi.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni minta polisi usut tuntas dugaan bullying di PPDS Undip yang bikin dokter muda bunuh diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News