Sahroni: Pembangunan Infrastruktur Pakai Dana BPJS Itu Informasi Sesat
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan rumor penggunaan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di era Joko Widodo - Jusuf Kalla adalah informasi sesat alias hoaks.
Politikus Partai Nasdem itu meminta masyarakat cerdas mengonsumsi informasi yang bertujuan memecah belah bangsa, terlebih menjelang Pemilu Serentak 2019.
"Saya pastikan itu hoaks,” kata Sahroni saat temu warga dalam rangka reses DPR, di Jalan Kalibaru Timur, RT 04 RW 02, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/2).
BACA JUGA: BPN Prabowo Yakin Banget Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Bermasalah
Mantan anggota Komisi XI DPR ini menyatakan pemerintah telah membangun jalan baru sepanjang 2.650 kilometer, tol 1.000 km, serta pemeliharaan jalan sepanjang 46.770 km.
Menurut dia, tidak hanya infrastruktur jalan, pembangunan jalur kereta api juga digarap sepanjang 3.258 km di pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera, hingga Kalimantan.
Sahroni menambahkan di sektor udara, pemerintah membangun 15 bandara baru dan pengadaan 20 pesawat perintis. Sedangkan di sektor laut, pemerintah membangun 24 pelabuhan baru, pengadaan 26 kapal barang perintis, serta pengadaan kapal ternak dan 500 unit kapal rakyat.
"Ini semua tujuannya untuk pemerataan pembangunan. Seluruh rakyat merasakan pembangunan, tidak lagi hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa," ungkap Sahroni.
Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan rumor penggunaan dana BPJS untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur di era Jokowi - Jusuf Kalla adalah informasi sesat alias hoaks.
- Viral Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien, Ahmad Sahroni Beri Ultimatum
- Ahmad Sahroni Minta Nasib ART Dipikirkan dengan Matang
- Komentar Sahroni Soal Penanganan Kasus Penganiayaan ART di Jakarta Timur
- Polres Jaktim Tangkap Pasutri Penganiaya ART, Sahroni Mengapresiasi
- Hakim Terjerat Kasus Suap Lagi, Sahroni Mendorong Reformasi Total Lembaga Kehakiman
- Penganiayaan 2 Balita di Jakut, Sahroni Minta Polisi Pastikan Korban Mendapat Trauma Healing