Saibun Galau

Oleh Dahlan Iskan

 Saibun Galau
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ia memilih yang sesuai dengan seleranya: remaja. Sekitar umur 19-20 tahun.

Namun ia juga melihat-lihat kondisi anak itu. Biasanya ia mengincar anak yang dalam posisi sulit. Misalnya lagi setengah mabuk. Atau lagi tidak bisa pulang. Atau pula lagi bertengkar.

Ia memerankan diri menjadi orang yang baik --dengan tawarannya yang menarik.

Ia menawarkan pertolongan bagi incaran yang tidak tahu jalan pulang.

Ia menawari anak yang ia incar itu untuk bermalam di apartemennya. Atau mengajaknya minum-minum di apartemennya. "Di sebelah itu".

Suatu malam menjelang subuh  ada dua remaja bertengkar. Cowok dan cewek. Si cowok didamprat habis-habisan oleh si cewek.

Lalu Reynhard memberikan simpati pada si cowok. Ia mengajak pemuda itu menjauh dari pacarnya. Lalu menawarinya ke apartemennya.

Ada juga pemuda yang tidak bisa pulang --ditinggal temannya. Ditawarinya ke rumahnya.

Dalam sekejap nama Indonesia mendunia --secara negatif. Pemuda Indonesia ini benar-benar bikin sejarah dunia. Namanya: Reynhard Sinaga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News