Said Abdullah Minta Pemerintah Mewaspadai Dampak Perang Israel dengan Iran

jpnn.com - Iran secara resmi menyatakan penghentian serangan ke Israel, setelah pada Sabtu, 13 April 2024 lalu Iran menyerang secara langsung Israel.
Menanggapi hal itu, Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengatakan serangan Iran terhadap Israel ini berdampak kontan atas kenaikan beberapa komoditas strategis global.
Terjadi kenaikan harga minyak, menyentuh di level 90,5 US Dolar per barel dari posisi sebelumnya di harga 89 US Dolar per barel.
“Setelah menyatakan penghentian serangan atas Israel pada 13 April 2024 lalu, apakah perang antara Iran dan Israel akan berakhir? Kita berharap serangan ini berakhir, sehingga ketegangan di Timur Tengah makin mereda. Namun, melihat kemungkinan tren yang ada, eskalasi geopolitik di Timur Tengah akan tetap membara,” ujar Said Abdullah, Selasa 916/4).
Seperti kita ketahui bersama, sejak pecah Revolusi 1979, Iran mengubah orientasi kebijakan luar negerinya terhadap Israel.
Kedua negara terlibat perang proxy berlangsung sangat lama. Oleh karena itu, Said memperkirakan permusuhan kedua negara tidak akan segera berakhir dalam waktu dekat dan setiap saat bisa terjadi konfrontasi lanjutan.
Lebih lanjut, Said meminta pemerintah proaktif melakukan langkah-langkah strategis terkait perang antara Israel dan Iran.
Pertama, proaktif melakukan upaya diplomatik melalui lembaga lembaga internasional, baik di PBB maupun OKI untuk mendorong gencatan senjata dari kedua negara, sejalan dengan mencari upaya damai perang antara Israel dan Palestina.
Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah meminta pemerintah proaktif melakukan langkah-langkah strategis terkait perang antara Israel dan Iran.
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza