Said Aqil: Bersihkan Pemilu dari Kampanye Hitam
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), KH Said Aqil Sirodj meminta pemerintah membersihkan pemilu 2014 dari kampanye hitam baik yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat maupun perorangan.
"Pemerintah harus menindak tegas individu maupun LSM yang melakukan kampanye hitam untuk menggagalkan pemilu," kata Kiai Said Akil di kantor LPOI, Menteng, Jakarta, Kamis (7/11).
Menurut Kiai Said, kampanye hitam yang dia maksud adalah adanya upaya pihak-pihak menyebarluaskan paham bahwa pemilu itu haram, bahkan menyebut DPR itu sebagai thogut.
"Karena ada sebagian warga negara Indonesia mengaggap pemilu haram seperti makan babi. Lalu produk pemilu thogut. Itu harus ditindak jika ada pendapat seperti itu," ujar Kiai Said.
Ditambahkannya, pendapat seperti itu sangat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apalagi Indonesia sedang menuju negara yang bermartabat dalam berdemokrasi.
"Wibawa pemerintah bisa habis kalau paham seperti itu dibiarkan. Ketika Indonesia Raya dilantunkan ada di antara mereka yang tidak berdiri. Ini kan masih dibiarkan. Apel bendera tidak mau. Mereka anggap musyrik," tegas Ketua PB Nahdatul Ulama itu.
Karena itu pula, LPOI meminta pemerintah memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat agar punya wawasan tentang pentingnya Pemilu dan memotivasi untuk menggunakan hak pilihnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), KH Said Aqil Sirodj meminta pemerintah membersihkan pemilu 2014 dari kampanye hitam baik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya