Said Aqil Sebut Pemerintah Main Sendiri selama Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai pemerintah hanya berjalan sendiri di dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Akibatnya, kata dia, penanganan Covid-19 di tanah air jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain yang sudah sukses menanggulangi pandemi.
"Selama ini saya rasakan pemerintah dalam menghadapi pandemi, ini main sendiri," kata Said Aqil dalam pidatonya di acara Doa dan Syukur 23 Tahun PKB, Jumat (23/7).
Alumnus Universitas King Abdul Aziz, Arab Saudi itu menuturkan pemerintah tidak pernah mengajak semua pihak menangani pandemi. Termasuk, didengarkan pendapatnya tentang penanggulangan pandemi.
"Dulu awal-awal setahun kemarin sama sekali kita tidak pernah diajak bersama-sama mengatasi pandemi ini. Jangankan diajak, diajak ngomong pun tidak," ujar Said.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin menilai penanganan Covid-19 di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain yang sudah sukses menanggulangi pandemi.
"Kita memang tertinggal jauh, banyak negara-negara sukses menangani pandemi," kata Gus Muhaimin dalam pidatonya di acara Doa dan Syukur 23 Tahun PKB, Jumat.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu menyinggung kesuksesan menanggulangi pandemi itu karena negara asing sudah mampu menyelenggarakan turnamen olahraga bertaraf internasional.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai pemerintah hanya berjalan sendiri di dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi
- Sindikat Judol Internasional di Jatim Dibongkar, Rano Alfath Minta Polri Selalu 2 Langkah
- PKB Minta BMKG-Kemenhub Serius Siapkan Mitigasi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru
- Gus Imin Mengukuhkan 8 Pemimpin Daerah Terpilih jadi Pengurus PKB Jabar
- PKB Jatim Menggelar Bimtek Bahas Bahaya Judol, Hadirkan OJK hingga Kiai