Said Salahudin Jadi Sekjen PKP, Penggantinya di Sigma Berkomentar Begini

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin memutuskan terjun ke politik. Pemerhati pemilu itu bergabung dengan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).
Said pun meninggalkan posisinya di Sigma. Kini, posisi direktur eksekutif Sigma dipercayakan kepada Endra Setiawan.
Menurut Endra, dirinya dan para pengurus lainnya di Sigma menghormati keputusan Said.
"Saya menilai dia mencoba berikhtiar dengan menjadi praktisi lansung di partai politik dan konsekuensinya dia memercayai saya jadi direktur eksekutif Sigma," kata Endra Setiawan kepada JPNN.com, Kamis (2/9).
Endra menilai kiprah Said sebagai direktur eksekutif Sigma sejak 2006 sudah dikenal publik. Sepeninggal Said, Sigma tetap akan menjalankan fungsi sebagai lembaga pengontrol kepemiluan, demokrasi, dan ketatanegaraan.
Oleh karena itu, Endra menegaskan Sigma juga akan menyoroti partai politik. "Termasuk Partai Keadilan Persatuan yang sekjennya Pak Said," tegasnya.
Namun, Endra enggan mengomentari alasan Said Salahudin memilih menjadi sekjen PKP. Menurutnya, Said baru menjelaskan keputusannya menjadi politikus setelah resmi diumumkan sebagai sekjen PKP.
"Kami juga menghargai hal-hal pribadi dia dalam mengambil keputusan terhadap PKP," jelas Endra.(mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Said Salahuddin memutuskan menjadi sekjen PKP, sedangkan posisinya sebagai di Sigma dilepas dan dipercayakan kepada Endra Setiawan.
Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029
- Ambang Batas PT Dihapus, Pengamat Menyoroti Beban Anggaran & Kerja Penyelenggara Pemilu
- Sukses Pemilu dan Pilkada: Apresiasi Model Keamanan Politik Berkelanjutan di 2025
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini