Saifuddin Bawa Nama Menag Yaqut, Usulkan Hapus 300 Ayat Al-Qur'an, Astaghfirullah
“Tidak pada tempatnya Pendeta Saifuddin mengeklaim pesantren melahirkan kaum radikal," ucapnya.
Menurut Thobib, Pendeta Saefuddin lupa bahwa Menteri Yaqut terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren.
Tentu saja Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin. Sebab, Menag bahkan menjadikan kemandirian pesantren sebagai salah satu program prioritasnya.
Thobib juga menilai pernyataan Pendeta Saifuddin tentang ayat-ayat Al-Qur'an itu salah. Al-Qur'an adalah kitab suci yang diyakini sempurna oleh umat Islam.
Tidak pada tempatnya tokoh agama mengeluarkan statement terkait kitab suci umat lain, apalagi dengan cara yang bisa menyinggung.
Gus Menteri, kata Thobib, selama ini terus mengajak tokoh agama untuk tidak menyampaikan pendapat, apalagi di muka umum, yang bukan menjadi kompetensinya.
Para tokoh agama, termasuk Pendeta Saifuddin, mestinya lebih mengedepankan usaha untuk merajut kerukunan.
“Gus Menteri selama ini terus mengajak tokoh agama menjaga kerukunan,” terang Thobib.
Pendeta Saefuddin mengeklaim telah mengusulkan menghapus 300 ayat Al-Qur'an kepada Menag Yaqut.
- Menag Yaqut Resmikan Program 10.000 Beasiswa Santri BAZNAS
- Kemenag di Bawah Kepemimpinan Menag Yaqut Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren
- Menag Yaqut Ungkap Keberhasilan Mendorong Perbaikan Lembaga Pendidikan
- Kiprah Kemenag 10 Tahun Membersamai Jokowi: Bertumbuh Jadi Faster, Better, & Stronger
- Menag Yaqut Mangkir Lagi Diajak Rapat Evaluasi Pelaksanaan Haji dengan Komisi VIII
- Gegara Jokowi, Menag Yaqut Mangkir Agenda Bareng DPR Lagi