Saiful-Fitri, Pasutri Anggota Pasukan PBB di Lebanon
Ingin Pulang Bawa Benih â€Made in Lebanonâ€
Senin, 24 November 2008 – 02:04 WIB

Saiful-Fitri, Pasutri Anggota Pasukan PBB di Lebanon
Fitri mengakui, dari seribu lebih personel Indonesia (Kontingen Garuda) di sana, hanya mereka berdualah yang berstatus suami istri. Bahkan, di antara prajurit UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) yang datang dari berbagai negara itu, mungkin hanya mereka berdualah yang suami istri. ’’Dulu ada juga dari Amerika yang berangkat sama-sama sebagai suami istri,” cerita Fitri mengutip laporan pengiriman pasukan PBB.
Di Lebanon pun kedua insan itu bertugas sebagai military police (polisi militer). Mereka akan bergabung dengan polisi militer dari berbagai negara. ’’Kebetulan kami sama-sama di polisi militer dan nanti tugasnya pun sama,’’ tuturnya.
Menurut Fitri, beberapa hari sebelum berangkat dia sudah mempersiapkan beberapa hal. Salah satu yang penting adalah makanan khas Indonesia. Misalnya, tempe kering dan sambal pecel. Sebagai orang Minang, Fitri juga tak melupakan bumbu rendang.’’Kalau perlengkapan militer, termasuk sabun mandi, sikat gigi, sampai pakaian sudah dapat jatah,” kata Fitri lagi.
Putri pasangan Letkol (pur) Suharman dan almarhum Halimah itu mengakui, ada 75 prajurit yang tergabung dalam Satgas Polisi Militer PBB. Dari jumlah itu, hanya mereka berempat yang wanita. Tiga teman Fitri yang lain adalah Lettu CPM A. Taliana, Letda Laut Pomal Putu Dia Ekawati, serta Serda Pom AU Nina Trihastuti. ’’Saya kan biasa tugas dengan laki-laki,” tutur Fitri yang masuk Kowal pada 1999 di Jakarta itu.
PASUKAN penjaga perdamaian PBB di Lebanon mendapat dua anggota langka: Saiful Anwar dan Fitri Halman. Pasangan suami-istri itu bergabung dengan kontingen
BERITA TERKAIT
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel