Saifullah Yusuf Tolak Capres yang Didukung Abu Bakar Ba'asyir, Reza Indragiri Punya Analisis Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis soal pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf tentang penolakan terhadap paslon yang didukung Ustaz Abu Bakar Ba'asyir (ABB) di Pilpres 2024.
Ba'asyir merupakan pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah yang juga mantan narapidana terorisme.
Reza menegaskan tidak ada pembenaran terhadap terorisme. "Harus ditentang, pelakunya dipidanakan," ujarnya.
Walakin, pada sisi lain, Reza menyebut ada tiga hal yang perlu ditinjau dari pernyataan Saifullah Yusuf terkait penolakan terhadap paslon yang didukung ABB.
Pertama, ABB selaku eks narapidana. Reza menuturkan bahwa studi di sejumlah benua menunjukkan tingkat residivisme pelaku pidana terorisme adalah sebesar 2-7 persen.
"Persentase tersebut dikategori sebagai sangat rendah (very low) dan jauh lebih rendah (far lower) ketimbang residivisme kejahatan umum," ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/1).
Pria yang pernah mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu mengatakan bahwa ABB sendiri telah menyatakan kembali ke NKRI.
"Pihak yang masih menyebut ABB sebagai penolak Pancasila, perlu memperbarui pengetahuannya. Pernyataan terbuka ABB menunjukkan perubahan mindset-nya," lanjut Reza.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel punya analisis begini soal pernyataan Saifullah Yusuf yang menolak capres yang didukung Abu Bakar Ba'asyir.
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Analisis Reza soal Kejahatan AKBP Fajar Pemangsa Anak-Anak
- 4 Sekolah Rakyat Dibangun di Jateng, Dana & Guru Disiapkan Pemerintah Pusat
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan
- Mensos Gus Ipul Nilai Kakek Prabowo Sangat Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional