Saipul Si Setrika Arang, Punya Pelanggan Anggota Dewan
Orang tua Saipul sudah mulai menjajakan jasa gosok setrika arangnya sejak tahun 1960-an. “Sekarang sudah mulai susah. Sepi,” Imbuhnya.
Namun Saipul tetap optimistis bahwa dengan pekerjaannya tersebut dia bisa menafkahi istri dan sepasang anaknya.
Setrika arang yang ia gunakan saat ini buatan tahun 60, bahannya dari kuningan asli. Setrika tersebut baru ia beli setahun yang lalu di Pekanbaru, Riau.
“Yang lama sudah jebol. Ini baru setahun. Tiga juta, beli di Pekanbaru,” ujarnya.
Mengenai tarif, cukup Rp 3 ribu per lembar pakaian. Arang setrika setiap hari ia habiskan 1 kg.
“Pakek arang bakau. Sembilan ribu satu kilo,” sebut pria berdarah Minang tersebut.
Ada beberapa keistimewaan pakaian yang digosok dengan setrika arang tersebut. Yani, hasilnya lebih rapi dibanding digosok dengan setrika listrik.
“Anggota Dewan sering ngantar jasnya kesini,” kata Saipul, tanpa menyebut nama wakil rakyat dimaksud. “Tak enak lah,” ucapnya.(*)
Tidak semua masyarakat puas dengan layanan serbateknologi. Sebagian justru puas dengan layanan jasa manual.
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- 21 Pemuda Jalani Pelatihan Keterampilan di Kadaya Bootcamp 2024
- Terus Meningkat, Wirausaha Muda Harus Manfaatkan Digitalisasi
- Pasangan ROIS Siapkan Bantuan Modal Tanpa Bunga untuk Wirausaha Lubuklinggau