Sakdiyah Ma'ruf: Indonesia Penuh Lelucon Politik, Saatnya Komedi Memimpin
"Di Australia, political correctness, atau upaya menghindari perbuatan dan perkataan yang dapat menyakiti kelompok dari suku, agama, dan gender tertentu menjadi hal yang ramai dibicarakan sejak lama.
Menurutnya hal tersebut juga penting dipertimbangkan karena dalam sebuah pertunjukan komedi selalu ada yang menjadi "korban" bahan lawakan.
"Tapi bagi saya, kita harus berbicara kebenaran dan tidak menjadikan mereka yang sudah jadi korban seksisme, rasisme, agama sebagai korban [lawakan]," ujarnya.
Saat berada di atas panggung, bahan lawakan Sakdiyah seringkali adalah sindiran soal kehidupannya sendiri sebagai seorang Muslimah di Indonesia.
Tapi ia menekankan bahwa yang ia bicarakan adalah bukan soal Islam sebagai agama, melainkan soal Muslim sebagai manusia yang juga punya kesalahan.
"Saya berharap Allah memaafkan saya," ujarnya.
"Bagi saya komedi juga adalah jalan spiritual karena bisa menyelami kehidupan sendiri dan masyarakat dan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang sulit."
Sakdiyah akan tampil di Drill Hall, Multicultural Hub, Melbourne, hari Sabtu (4/05) mulai pukul 4 sore.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati